Rusia Ingin Akhiri Sengketa Kepulauan dengan Jepang

Kamis, 13 September 2018 15:42 WIB

Dalam hal ini Jumat, 16 Desember, 2016, foto, Presiden Rusia Vladimir Putin berbincang hangat dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, saat dirinya berkunjung ke Tokyo, Jepang, 16 Desember 2016. Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas terkait sengketa wilayah antara Jepang dan Rusia, serta membicarakan soal situasi di semenanjung Korea. AP Photo/Alexander Zemlianichenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ingin mengakhiri sengketa kepulauan dengan Jepang. Laporan Al Jazeera menyebutkan Putin ingin negaranya menandatangani kesepakatan secara resmi untuk mengakhiri perselisihan masalah kepulauan, yang dimulai semasa Perang Dunia II.

Pernyataan Putin itu disampaikan pada Rabu, 12 September 2018, dalam sebuah acara forum ekonomi di Kota Vladivostok, sebelah timur Rusia. Di kota ini, tulis Al Jazeera, Putin bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Baca: Rusia dan Jepang Mulai Bahas Kepulauan Sengketa

Foto yang diambil pada 2005 memperlihatkan Pulau Kunashiri, satu dari empat pulau yang diklaim Rusia sebagai Kepulauan Selatan Kuril di Selatan Rusia dan di teritori utara Jepang.[REUTERS/Kyodo]

"Ada ide yang masuk di kepala saya. Mari kita buat sebuah kesepakatan perdamaian sebelum akhir tahun ini tanpa prasyarat," kata Putin saat sesi tanya-jawab dalam forum tersebut. Ucapan Putin di depan peserta pertemuan dan wartawan mendapatkan tepuk tangan.

Advertising
Advertising

Sengketa antara Rusia dan Jepang dimulai lebih dari tujuh dekade lalu. Saat itu, Uni Soviet, sebelum terbelah, menduduki kawasan strategis di Kepulauan Kuril selama Perang Dunia II 1945. Dalam perselisihan tersebut, kedua negara saling mengklaim empat pulau. Kepulauan Selatan Kuril diklaim milik Rusia, sementara di Utara diakui Jepang.

Kepulauan Kuril.[Sputnik International]

Abe, dalam pertemuan itu, tidak menyambut langsung pidato Putin. Namun Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga belakangan mengatakan klaim kedua negara atas wilayah tersebut membutuhkan pemecahan kembali sebelum penandatanganan perjanjian.

Baca: Pertama Kalinya, Jepang Akan Tempatkan Militer di Okinawa

"Saya tidak ingin mengomentari apa yang disampaikan Presiden Putin. Persoalan sengketa kepulauan harus dipecahkan kembali sebelum ada perjanjian perdamaian," ucapnya.

Putin dan Abe beberapa kali menggelar pertemuan untuk menyelesaikan sengketa atas kepulauan yang diklaim milik kedua negara. Tahun lalu, Jepang memutuskan meningkatkan kemampuan misilnya di daerah strategis itu. Keputusan tersebut membuat Rusia khawatir.

Berita terkait

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

12 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

14 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

2 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya