Taurat Tertua di Dunia Selamat dari Kebakaran Museum Brazil
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Kamis, 6 September 2018 15:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Gulungan kitab Taurat yang berusia ratusan tahun, yang dianggap sebagai naskah tertua Yudaisme, berhasil diselamatkan dari kebakaran yang melanda Museum Nasional Brazil.
Di tengah penyelidikan yang sedang berlangsung, para pejabat enggan memberikan penjelasan tentang nasib artefak koleksi museum.
Baca: 5 Koleksi Penting Museum Brazil Hancur Akibat Kebakaran
"Taurat kini disimpan di tempat yang aman," menurut pernyataan museum, seperti dilaporkan Associated Press, 6 September 2018. Pihak museum mengatakan taurat telah dipindahkan hampir dua tahun lalu, namun tidak mengatakan ke mana taurat dipindahkan.
Seorang juru bicara di Kedutaan Besar Israel di Brazil mengatakan tidak memiliki informasi lebih lanjut tentang kitab suci Taurat tersebut.
Para sarjana Brazil mengatakan bahwa gulungan itu berasal dari Yaman dan kemungkinan berasal dari abad ke-13.
Situs web museum mengatakan sembilan gulungan, yang ditulis dalam bahasa Ibrani, diperoleh pada awal abad ke-19 oleh raja terakhir Brazil, Dom Pedro II. Situs web, yang tampaknya belum diperbarui, juga mengatakan bahwa gulungan itu bukan bagian dari pameran, tetapi disimpan dalam brankas di kantor direktur.
Baca: Museum Brazil Usia 200 Tahun Terbakar, 20 Juta Koleksi Terancam
Avraham Beuthner, dari organisasi Yahudi Beit Lubavitch di Rio de Janeiro, mengatakan pejabat universitas memberikan keterangan kepadanya bahwa Taurat sedang ditempatkan di perpustakaan universitas dekat museum. Museum Nasional Brazil adalah bagian dari Universitas Federal Rio de Janeiro.
Beuthner mengatakan bahwa dia telah menerima pertanyaan dari orang-orang Yahudi di Israel dan beberapa negara Amerika Latin sejak kebakaran dan bertanya tentang gulungan kitab Taurat.
"Syukur, Taurat itu aman," katanya, seraya menambahkan bahwa pejabat universitas telah berjanji untuk segera mengizinkan para pemimpin komunitas Yahudi untuk melihat di mana Taurat disimpan.
Kepastian nasib Taurat tertua ini muncul ketika para pejabat museum mengatakan bahwa mereka khawatir sebanyak 90 persen dari koleksi terbesar di Amerika Latin mungkin telah hangus dalam kebakaran. Foto udara dari bangunan utama hanya menunjukkan tumpukan puing dan abu di bagian-bagian bangunan di mana atap runtuh.
"Petugas pemadam kebakaran pada Selasa 4 September, menemukan potongan tulang di sebuah ruangan di mana museum menyimpan banyak barang, termasuk tengkorak," kata Cristiana Serejo, wakil direktur museum. "Kami masih harus mengumpulkan mereka dan membawa mereka ke laboratorium untuk tahu persis apa itu."
Museum Nasional Brazil memiliki sekitar 20 juta benda koleksi, salah satu koleksi yang paling berharga adalah tengkorak yang disebut Luzia, yang merupakan salah satu fosil tertua yang pernah ditemukan di Amerika.
Serejo mengatakan bahwa beberapa negara, termasuk Prancis dan Jerman, telah menawarkan bantuan dengan upaya pemulihan dan pembangunan kembali. Dia mengatakan bahwa para peneliti bisa masuk ke museum secepatnya pada minggu depan, tetapi itu akan tergantung pada seberapa cepat polisi federal dapat menyelesaikan penyelidikan mereka.
Sekelompok ahli dari UNESCO bidang pemulihan dan rekonstruksi direncanakan tiba di Brazil minggu depan, menurut Maria Edileuza Fontele Reis, duta besar organisasi di Paris.
Kelompok ini memiliki pengalaman bekerja dengan potongan-potongan warisan nasional di bidang perang, seperti di Irak, dan daerah yang terkena dampak kebakaran," kata Fontele Reis.
Tonton video: Brazil Bangun Kembali Museum Nasional Usai Kebakaran
Sementara penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan, bencana telah menyebabkan serangkaian tuduhan bahwa pemerintah belum cukup betul mendanai museum, dan telah menimbulkan kekhawatiran bahwa lembaga lain mungkin beresiko dilanda hal serupa. Para pejabat mengatakan telah mengetahui bahwa bangunan itu rentan terhadap kebakaran dan membutuhkan perbaikan ekstensif.
Pada Rabu 6 September, pemadam kebakaran mengatakan Museum Nasional Brazil tidak memiliki syarat-syarat yang sesuai dengan prosedur bencana dan indikasi lain dari kelalaian