3 Alasan Qatar Pilih Investasi ke Jerman

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 September 2018 13:00 WIB

Sejumlah orang berkumpul di depan Gerbang Brandenburg, yang diterangi lampu berwana hitam, kuning dan merah, layaknya warna bendera Belgia saat melakukan penghormatan kepada korban serangan teror di Brussels, di Berlin, Jerman, 22 Maret 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Qatar mengungkapkan rencananya untuk mengucurkan miliar dollar investasi di Jerman. Langkah ini dilakukan di tengah-tengah kondisi Qatar yang sedang terisolasi setelah pada 2017 Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik karena Doha diduga telah mendukung terorisme dan lebih berpihak pada Iran.

Dikutip dari RT.com pada Senin, 3 September 2018, Qatar sebelumnya sudah menanamkan investasi US$ 20 miliar atau sekitar Rp 294 triliun ke Jerman. Namun Doha telah memutuskan untuk memperluas sayap investasinya ke negara dengan perekonmian terbesar di Eropa itu. Berikut tiga alasan khusus Qatar memilih Jerman untuk melabuhkan dana investasinya.

Baca: Terkait Lira, Qatar Janji Investasi Rp 221 Triliun kepada Erdogan

Pasukan terjun payung dari Angkatan Bersenjata Qatar mengibarkan bendera raksasa pada perayaan Hari Nasional Qatar di Doha, 18 Desember 2015. REUTERS/Naseem Zeitoon

Pertama, Qatar melihat Jerman sebagai pemain penting dalam perekonomian dunia. Menteri Keuangan Qatar, Ali Sharif al-Emadi, mengatakan pihaknya juga optimis dengan kondisi pasar Jerman yang besar.

Advertising
Advertising

Kedua, Qatar ingin memperluas investasinya diberbagai sektor di Jerman, meskipun ada sejumlah sektor investasi Qatar di Jerman yang mengalami kerugian, seperti Solarworld dan Deutsche Bank.

“Kami memiliki banyak stamina dan akan menyasar seluruh sektor,” kata Emadi, seperti dikutip dari Reuters.com, Senin, 3 September 2018.

Qatar adalah eksportir terbesar di dunia untuk gas alam cair atau LNG. Qatar telah menjadi pemegang saham sejumlah perusahaan papan atas Jerman seperti Volkswagen, Deutsche Bank, Siemens, Hochtief dan SolarWorld.

Baca: Qatar Tertarik Investasi di KEK Mandalika Lombok

Ketiga, Qatar ingin membuktikan diri mampu berdiri kendati diisolasi oleh sejumlah negara teluk. Negara-negara Arab telah menerbitkan 13 tuntutan terhadap Qatar, diantaranya menutup jaringan pemberitaan Al Jazeera yang dituding telah mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara Arab melalui pemberitaan. Mereka juga menuntut agar Qatar menghentikan dukungan kepada kelompok Ihkwanul Muslimin, menurunkan hubungan diplomatik dengan Iran dan menutup pangkalan militer Turki yang ada di Qatar.

Emadi mengatakan Qatar adalah negara pengekspor LNG terbesar di dunia sehingga terlalu kaya untuk mengkhawatirkan masalah ekonomi. Dia bahkan mengklaim Qatar sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan atau 40 persen lebih cepat dibanding negara-negara Teluk.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

13 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

17 jam lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

20 jam lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

22 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

1 hari lalu

Timothy Ronald, Pemegang Saham Termuda Holywings Group

Bisnis dari Holywings Group tidak hanya mencakup beach club terbesar di dunia (Atlas) dan di Asia (H Club), tapi juga klub dan bar

Baca Selengkapnya

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

1 hari lalu

Bos Microsoft Ungkap Rencana Investasi AI dan Cloud Senilai Rp 27,6 Triliun di Indonesia, Ini Rinciannya

CEO Microsoft, Satya Nadella, membeberkan rencana investasi perusahaannya di Indonesia. Tak hanya untuk pengembangan infrastruktur AI dan cloud.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

1 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

1 hari lalu

Jokowi dan Bos Microsoft Bahas Investasi Besar di Bidang Kecerdasan Buatan

Budi Arie yang mendampingi Jokowi saat bertemu Nadella mengatakan Microsoft akan berinvestasi secara signifikan dalam empat tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

2 hari lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya