Kecewa, Amerika Serikat Batalkan Bantuan Rp 4,4 T untuk Pakistan

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 September 2018 09:30 WIB

Pengendara sepeda motor kibarkan bendera nasional jelang Hari Kemerdekaan ke-68, di Rawalpindi, Pakistan, 13 Agustus 2014. Hari Kemerdekaan Pakistan dirayakan tiap 14 Agustus. (AP/B.K. Bangash)

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Bersenjata Amerika Serikat mencapai keputusan akhir untuk membatalkan pemberian dana bantuan ke Pakistan senilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 4,4 triliun. Pentagon mengatakan keputusan ini diambil karena Islamabad gagal mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok radikal di negara itu.

Sebelumnya pada awal 2018, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menuding Pakistan telah menerima 'hadiah' bantuan Amerika Serikat di masa lalu tanpa berbuat sesuatu selain melakukan kebohongan dan penipuan. Pemerintahan Trump pun menuding Islamabad memberikan peluang kepada militan garis keras yang memerangi Afganistan. Segala tuduhan itu disangkal oleh Pakistan.

"Karena kurangnya tindakan nyata dalam mendukung strategi Amerika Serikat di Asia Tenggara, maka dana sebesar US$ 300 juta akan diprogram ulang," kata Juru bicara Pentagon, Kone Faulkner, seperti dikutip dari aljazeera.com pada Senin, 3 September 2018.

Baca: Amerika Serikat Tunda Bantuan ke Pakistan Rp 12 Triliun

Seorang pendukung Dewan Keamanan Difa-e-Pakistan (DPC) sebuah organisasi Islam, membakar bendera AS saat sebuah demonstrasi menentang keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, di Peshawar, Pakistan, 7 Desember 2017. REUTERS

Advertising
Advertising

Baca: Amerika Potong Bantuan ke Pakistan

Faulkner mengatakan pihaknya akan terus menekan Pakistan untuk menyasar kelompok-kelompok teroris. Dana bantuan untuk Pakistan yang telah ditarik, akan digunakan oleh pihaknya untuk prioritas lain yang lebih mendesak.

Sumber di pemerintah Pakistan mengatakan pemerintah Pakistan belum mendapatkan notifikasi resmi atas keputusan Amerika Serikat ini. Keputusan ini diambil beberapa pekan setelah Pakistan memilih Perdana Menteri baru, yakni Imran Khan.

Analis bidang keamanan dan pertahanan, Mateen Haider, mengatakan langkah Amerika Serikat ini untuk menekan Pakistan dan berharap Pakistan akan mengambil respond besar. Namun penangguhan dana bantuan ini bisa membuat Amerika Serikat kehilangan pengaruhnya di Pakistan, yang kemungkinan akan mencari dukungan ke negara-negara lain, khususnya Cina.

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

10 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

12 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

13 jam lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

5 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

6 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

8 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

9 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

9 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

10 hari lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya