Amerika Serikat Hentikan Bantuan Dana untuk Pengungsi Palestina

Sabtu, 1 September 2018 16:01 WIB

Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menghentikan bantuan dana untuk badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina. Pernyataan ini dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS seminggu setelah pemotongan bantuan bilateral AS untuk proyek-proyek di Tepi Barat dan Gaza.

Dilaporkan Associated Press, 1 September 2018, AS memasok hampir 30 persen dari total anggaran dari Badan PBB untuk Pengungsi, United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), dan telah menuntut reformasi pengelolaannya.

Baca: Anggaran UNRWA Dipangkas, Yordania Galang Dana bagi Palestina

Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan tertulis menyatakan "Amerika Serikat tidak akan lagi melakukan pendanaan lebih lanjut untuk operasi cacat yang tidak dapat ditebus ini". Akibatnya keputusan ini memangkas hampir US$ 300 juta atau Rp 4,4 triliun (Kurs Rp 14.758) dari bantuan yang direncanakan.

Seorang guru membagikan buku pada murid baru yang merupakan anak-anak pengungsi pada hari pertama bersekolah di sekolah UNRWA di kamp pengungsian Palestina al Wehdat, di Amman, Yordania, 1 September 2016. REUTERS

Advertising
Advertising

Amerika Serikat telah menyumbang US$ 60 juta (Rp 885 miliar) kepada UNRWA pada Januari, menahan $ 65 juta (Rp 958 miliar) lainnya, dari yang dijanjikan sebesar US$ 365 juta (Rp 5,3 triliun) untuk tahun ini. Jumlah yang tersisa, yakni sekitar US$ 290 juta, (Rp 4,2 triliun) belum dialokasikan.

UNRWA merilis sebuah pernyataan yang menolak kritik pemerintahan Trump terhadap UNRWA dan menyatakan penyesalan dan kekecewaan yang mendalam.

Pada 2016, AS menyumbangkan US$ 355 juta (Rp 5,2 triliun) kepada UNRWA, yang memberikan layanan kesehatan, pendidikan, dan sosial kepada warga Palestina di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Suriah, dan Lebanon, dan direncanakan untuk memberikan kontribusi serupa tahun ini.

Seorang wanita pengungsi Palestina meninggalkan pusat distribusi makanan PBB setelah menerima bantuan di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. Warga Palestina memprotes keputusan tersebut, yang dapat memperdalam kesulitan di Jalur Gaza. REUTERS

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dikutip dari Reuters, mengecam keputusan itu sebagai serangan mencolok terhadap rakyat Palestina dan pembangkangan resolusi PBB.

UNRWA yang kini berusia 68 tahun, telah menyediakan layanan kepada sekitar 5 juta pengungsi Palestina di Yordania, Lebanon, Suriah dan Tepi Barat dan Gaza. Sebagian besar adalah keturunan orang-orang yang diusir dari rumah mereka atau melarikan diri dari pertempuran dalam perang 1948 yang mendeklarasikan Israel.

Baca: UNRWA Tak Akan Tutup Sekolah Anak-anak Pengungsi Palestina

Presiden AS Donald Trump dan para pembantunya mengatakan mereka ingin memperbaiki keadaan Palestina, serta memulai negosiasi tentang perjanjian damai Israel-Palestina.

Tetapi di bawah pemerintahan Donald Trump, Amerika Serikat telah mengambil sejumlah tindakan yang telah mengasingkan rakyat Palestina, termasuk pengakuan Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

5 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

5 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

7 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

8 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

8 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

9 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

9 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

9 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

10 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

10 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya