Menlu Iran Zarif Sebut PM Netanyahu sebagai Penghasut Perang

Editor

Budi Riza

Kamis, 30 Agustus 2018 16:31 WIB

Menlu Iran Javad Zarif (kiri) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Twitter @Jzarif

TEMPO.CO, Teheran - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengecam Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai seorang penghasut perang (warmonger).

Baca:

Netanyahu Ancam Musuh-Musuh Israel akan Hancur

Advertising
Advertising

Zarif menanggapi pernyataan Netanyahu kemarin yang menyatakan musuh-musuh Israel, yang ingin menghapus negara itu dari muka bumi, akan mengalami kehancuran sama.

“Iran, sebuah negara yang tidak memiliki senjata nuklir, diancam dengan kehancuran serangan bom atom oleh seorang penghasut perang yang berdiri tepat di sebelah pabrik senjata nuklir sebenarnya,” kata Zarif dalam cuitan di Twitter seperti dilansir Times of Israel pada Rabu, 29 Agustus 2018 waktu setempat. “Benar-benar tidak tahu malu.”

Sebelumnya, Netanyahu berbicara di fasilitas pengembangan nuklir di Dimona dalam upacara untuk menamai fasilitas itu sebagai Shimon Peres, yang merupakan bekas Menlu Israel.

Baca:

Iran Tangkapi Orang Berkewarganegaraan Ganda, Dituduh Mata-mata

Selama ini, menurut media Times of Israel, negara ini tidak pernah mengakui memiliki senjata nuklir dan malah mengadopsi kebijakan ambigu soal ini. Sejumlah laporan asing menyebut Israel memiliki puluhan hingga ratusan bom nuklir.

Peres, yang belakangan dikenal dengan upayanya menciptakan perdamaian dengan Palestina dan negara-negara Arab, sempat berperan pada awal pendirian pusat nuklir di Dimona itu, yang awalnya disebut sebagai pabrik tekstil.

Baca:

3 Negara yang Bersitegang dengan Iran

Netanyahu mengatakan Israel berkomitmen pada perdamaian dengan dunia Arab sambil menyatakan dia siap melawan serangan dari dekat dan jauh.

“Siapapun yang mengancam kami dengan kehancuran menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya serupa dan tidak akan mencapai tujuannya,” kata Netanyahu.

Baca:

Arab Saudi Puji Israel Lebih Baik Daripada Negara Muslim, Kenapa?

Netanyahu, menurut media Haaretz, juga menanggapi perjanjian kerja sama Suriah dan Iran pada awal pekan ini dengan mengatakan tidak ada ancaman yang akan mengalahkan Israel.

PM Israel Benjamin Netanyahu meresemikan penggantian nama reaktor nuklir di Dimona menjadi Shimon Peres. GPO/Kobi Gideon

Perjanjian Iran dan Suriah itu menyatakan kerja sama membangun Suriah pasca perang sipil. Pengumuman soal ini disampaikan Presiden Suriah Bashar al Assad, yang sedang menyiapkan serangan besar terakhir ke Provinsi Idlib, yang terletak di sebelah utara dan satu-satunya kota yang masih dikuasai pemberontak.

Berita terkait

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

11 menit lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

51 menit lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

1 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

2 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

3 jam lalu

Israel Bombardir Rafah Balas Tembakan Roket Hamas, Belasan Orang Tewas

Israel membalas serangan roket Hamas terhadap penyeberangan Kerem Shalom dengan serangan udara yang menewaskan belasan warga di Rafah.

Baca Selengkapnya

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

3 jam lalu

Israel Gerebek Kantor Al Jazeera di Yerusalem Usai Pemberedelan

Israel menggerebek kamar hotel di Yerusalem yang dijadikan kantor oleh media Al Jazeera, setelah menutup operasi lokal stasiun televisi tersebut.

Baca Selengkapnya

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

7 jam lalu

Hamas Serang Pangkalan Militer Israel di Rafah, Tiga Tentara IDF Tewas

Bentrokan antara Hamas Israel terjadi di Rafah kemarin. Hamas menyerang pangkalan militer Israel dengan roket yang dibalas oleh Israel.

Baca Selengkapnya

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

8 jam lalu

Peluang Gencatan Senjata antara Israel dan Hamas Masih Tipis

Peluang untuk terjadinya gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih jauh dari harapan karena kedua belah pihak masih bersikukuh pada pendirian

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

18 jam lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya