Facebook Hapus Akun Pejabat Militer Myanmar

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 Agustus 2018 20:16 WIB

Logo facebook. REUTERS/Philippe Wojazer/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Facebook mengkonfirmasi telah menghapus akun sejumlah pejabat tinggi militer Myanmar dari situs media sosial tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyebaran kebencian dan salah informasi setelah akun pejabat militer itu di evaluasi.

“Kami telah menghapus 20 individu dari Burma (nama lain dari Myanmar) dan beberapa organisasi dari Facebook, termasuk Panglima Militer, Min Aung Hlaing dan jaringan televisi militer Myawady,” tulis Facebook.

Dikutip dari Reuters pada Senin, 26 Agustus 2018, total ada 18 akun, satu akun instragram dan 52 Facebook Pages yang diikuti oleh 12 juta orang, dihapus oleh Facebook. Bukan hanya itu, Facebook juga telah menghapus 46 kolom dan 12 akun Facebook yang terkait dengan perilaku tidak patut.

Baca: Biksu Myanmar Anti Rohingya Masuk Daftar Hitam Facebook

Poster bergambar wajah pemimpin oposisi Myanmar, Aung San Suu Kyi, dibawa pendemo di depan Kedutaan Besar Myanmar, Jakarta, 29 Mei 2015. Aksi ini meminta Presiden Jokowi dan dunia Internasional mendesak pemerintah Myanmar agar menghentikan diskriminasi dan pembantaian terhadap etnis muslim Rohingya. TEMPO/Imam Sukamto

Advertising
Advertising

Baca: Wartawan Myanmar Frustrasi Tak Ada Kebebasan Pers

Langkah yang diambil Facebook itu bersamaan dengan publikasi tim investigasi PBB yang menemukan militer Myanmar telah melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan terhadap penduduk etnis minoritas Rohingya. PBB pun menyerukan para jenderal di militer Myamar agar diadili karena telah melakukan tindak kejahatan yang sangat besar.

Seruan PBB itu merujuk pada peristiwa yang terjadi pada 2017 ketika pasukan militer Myamar secara brutal melakukan penyerangan terhadap penduduk etnis minoritas Rohingya di negara bagian Rakhine. Tindakan itu untuk merespon serangan yang dilakukan kelompok pasukan penyelamat Rohingya yang menyerang sejumlah pos polisi Myanmar dan sebuah pangkalan militer.

Peraih Nobel bidang perdamaian 1991, Aung San Suu Kyi, dihujani kritik atas kondisi di negara bagian Rakhine ini. Pemerintah Myanmar yang dipimpin oleh Suu Kyi, dinilai telah membiarkan kebencian, menghancurkan sejumlah dokumen dan gagal melindungi kelompok minoritas dari kejahatan kemanusiaan dan perang oleh militer di negara bagian Rakhine, Kachin dan Shan.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

10 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya