Kampanye Soal Menstruasi, Perempuan Kazakhstan Didenda

Rabu, 22 Agustus 2018 08:00 WIB

Zhanar Sekerbayeva [www.amnestypress.se]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan ibukota Kazakhstan mendenda seorang aktivis setelah dia berkampanye untuk mempromosikan kepekaan publik yang lebih besar terhadap menstruasi, yang masih dianggap sebagai hal tabu di Kazakhstan.

Dilansir dari eurasianet.org, 21 Agustus 2018, Zhanar Sekerbayeva menulis di akun Facebooknya pada 20 Agustus bahwa dia didenda 12.000 tenge atau US$ 33 (Rp 481 ribu) atas dakwaan hooliganisme kecil untuk demonstrasi, yang melibatkan sekelompok kecil orang yang memegang tanda dengan slogan "Menstruasi memalukan dan kekerasan tidak?"

Baca: UU Prancis Soal Anti Pelecehan Seksual Atur Denda Rp 250 Juta

Acara kampanye terjadi di jalan ramai di Almaty, Astana, pada 9 Agustus. Sekerbayeva dan rekan-rekannya ditahan oleh polisi di tempat.

Sekerbayeva, yang menyebut dirinya sebagai aktivis LGBT, mengatakan tujuannya adalah untuk mengangkat tabir rasa malu dari fenomena umum.

Advertising
Advertising

Kampanye pada 9 Agustus Feminita. Zhanar Sekerbayeva (kiri) ditahan tak lama setelah foto itu diambil. (Foto: Feminita via eurasianet.org)

"Tujuan dari demonstrasi adalah untuk menyentuh pada beberapa aspek pendidikan seks, yaitu untuk menjelaskan bahwa menstruasi bukan masalah untuk rasa malu, karena itu adalah proses fisiologis alami," tulis pernyataan kelompok aktivisnya, Feminita, dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Amnesty International mengecam penahanan Sekerbayeva sebagai kasus intoleransi dari pihak berwenang terhadap pandangan apa pun yang tidak mereka setujui.

"Daripada menangani masalah hak asasi manusia yang diajukan oleh aktivis ini dan mencari cara untuk menghancurkan stigma berbahaya seputar menstruasi di Kazakhstan, pihak berwenang telah memilih untuk menutup diskusi yang Zhanar Sekerbayeva begitu berani membuka," kata Heather McGill, peneliti untuk Timur Eropa dan Asia Tengah di Amnesty International.

Baca: Dubes Kazakhstan: Kami Buktikan Bangun Astana dalam Waktu Singkat

"Salah seorang pria mengambil poster dari tangan seorang feminis dan mulai berteriak keras. Yang lainnya mengikuti seorang jurnalis yang sedang memotret aksi," tulis Feminita.

Dalam pandangan umum yang berkembang di Kazakhstan terhadap orang-orang yang mempermalukan di depan umum, yang hampir selalu perempuan, dianggap melanggar nilai-nilai tradisional.

Berita terkait

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

3 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

5 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

5 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

6 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

7 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

8 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

8 hari lalu

Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.

Baca Selengkapnya