Sidang Vonis Siti Aisyah Besok, Ibu Kirim Doa

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Agustus 2018 12:35 WIB

Ekspresi terdakwa pembunuhan Kim Jong-nam asal Indonesia, Siti Aisyah usai menjalani sidang perdana di Pengadilan Sepang, Malaysia, 1 Maret 2017. JPU Pengadilan Sepang mendakwa Siti Aisyah dengan pasal delik pembunuhan (302) dengan persekongkolan (34) Kitab UU Hukum Pidana, dengan ancaman hukuman mati. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Siti Aisyah, 26 tahun, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang didakwa telah melakukan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, akan menghadapi sidang putusan pada Kamis, 16 Agustus 2018, di Pengadilan Tinggi Shah Alam, Malaysia.

Ibu Siti Aisyah, Benah, sangat yakin putrinya telah diperdaya. Dia menceritakan Siti selalu bermimpi ingin menjadi seorang bintang televisi, dan pada Januari 2017 dia mengatakan mendapat kesempatan tampil dalam sebuah acara reality show.

Baca: Jaksa Agung Sebut Akan Berjuang Bebaskan Siti Aisyah

Terdakwa asal Indonesia, Siti Aisyah dikawal oleh petugas kepolisian saat menghadiri persidangan di sebuah laboratorium Kimia Malaysia di Petaling Jaya, di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Oktober 2017. Siti Aisyah jalani persiadangan akibat terlibat kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong-Un. AFP PHOTO/MOHD RASFAN

Baca: Kemenlu Upayakan Pendampingan Terbaik untuk Siti Aisyah

Advertising
Advertising

Siti adalah TKI asal Banten yang bekerja di Malaysia. Dia bersama perempuan asal Vietnam, Doan Thi Huong, 30 tahun, telah dituntut melakukan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam dengan cara meraupkan racun saraf VX ke wajah Kim di Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur pada 13 Februari 2017. Kim tewas tak lama setelah serangan dilakukan.

Dikutip dari malaymail.com pada Rabu, 15 Agustus 2018, Benah sangat yakin Siti tidak bersalah dan akan dibebaskan. Melalui pembicaraan di telepon, kepada ibunya, Siti mengatakan dirinya dan Doan telah diperdaya bahwa mereka ambil bagian dalam acara reality show.

Diah Asmarani, Kepala Subdirektorat 1 Wilayah Asia Tenggara dan Amerika Utara, Kementerian Luar Negeri, sebelumnya mengatakan Siti mengaku telah melakukan suatu tindakan terhadap seseorang pada 13 Februari 2017 di Bandara Internasional Kuala Lumpur. Namun dia tidak mengetahui siapa orang tersebut dan tidak tahu pula zat apa yang ada di tangannya. Dia pun mengaku dibayar sekitar US$ 100-600 atau sekitar Rp 1,4-8 juta untuk melakukan tindakan yang dikiranya bagian dari pengambilan gambar sebuah tayangan reality show.

Setelah menghabiskan 16 bulan masa tahanan, pada Kamis, 15 Agustus 2018, Pengadilan Tinggi Shah Alam, Malaysia, akan membacakan vonis terhadap Siti dan Doan, yang terancam menghadapi hukuman mati. Kementerian Luar Negeri RI telah membantu membuatkan Benah paspor agar bisa bertolak ke Malaysia dan ikut menghadiri sidang putusan Siti, tapi dia menolaknya. Benah mengatakan akan mendoakan putrinya dari Indonesia.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya