Demi Imigran, Eropa Diminta Siapkan Kapal Kemanusiaan

Reporter

Tempo.co

Senin, 13 Agustus 2018 17:34 WIB

Para migran menunggu untuk diturunkan dari kapal yang dioperasikan oleh kelompok bantuan Jerman, Mission Lifeline, yang membawa 234 migran, ketika mereka berlabuh di pelabuhan Valletta di Malta, setelah melakukan perjalanan hampir seminggu sementara menunggu izin untuk melakukan pendaratan, Rabu, 27 Juni 2018.[Foto AP/Jonathan Borg]

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kelompok HAM menyerukan kepada negara-negara Eropa agar menyediakan sebuah kapal bantuan yang bisa membantu menyelamatkan lebih dari 140 imigran. Seruan itu disampaikan setelah lima kapal kayu yang melewati para imigran tidak menawarkan bantuan, padahal para imigran itu sudah puluhan jam terapung-apung di laut.

Seperti yang dilansir dari The Irish Times pada 12 Agustus 2018, di bawah hukum maritim internasional, pemilik kapal memiliki kewajiban untuk menawarkan bantuan kepada mereka yang mengalami kesulitan di laut tanpa memperhatikan kewarganegaraan, status, atau kondisi di mana mereka ditemukan.

“Tampaknya prinsip untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang menderita di laut kini dipertaruhkan. Kapal mungkin mengabaikan mereka yang sedang kesulitan karena risiko tinggi terdampar dan menolak tempat aman,” kata Aloys Vimard, Koordinator Kelompok Dokter Lintas Batas.

Baca: Kapal Imigran Tamil Rusak di Perairan Lhoknga

Menurut Vimard, kebijakan yang dirancang untuk menghalangi orang mencapai Eropa dengan segala cara, hanya mengakibatkan lebih banyak penderitaan. Kebijakan ini pun memaksa mereka yang sudah tua rentan melakukan perjalanan yang lebih mengancam keselamatan.

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada Jumat pagi, 10 Agustus 2018, Organisasi penyelamatan SOS Méditerranée dan Médicins Sans Frontières atau MSF yang mengoperasikan kapal Aquarius berhasil menemukan dan menyelamatkan dua puluh lima orang yang bepergian dengan perahu kayu kecil tanpa mesin. Mereka telah terapung-apung di laut selama hampir 35 jam sebelum akhirnya ditemukan.

Baca: Ada 4 Tersangka Karamnya Kapal Imigran Gelap

Sejumlah kelompok HAM total telah menolong 141 imigran dalam dua operasi berbeda di laut Libya pada akhir pekan lalu. Kapal Aquarius milik MSF beroperasi di Mediterania tengah sejak awal 2016 dan telah membantu lebih dari 29 ribu orang, yang diantaranya adalah imigran Afrika. Sampai musim panas ini mereka dibawa ke Italia tanpa insiden apa pun.

Namun, ketika pemerintah kerakyatan berkuasa di Roma pada Juni, pemerintah menutup pelabuhannya untuk semua kapal LSM. Pemerintah Italia pun menuduh mereka mendorong imigran ilegal dan membantu penyelundupan manusia.

REUTERS | IRISH TIMES | ALISHA ULFAH FIRDIANI

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

5 hari lalu

Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

6 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

8 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

11 hari lalu

Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202

Baca Selengkapnya