Setelah Equanimity, Mahathir Incar Pesawat Jet Pribadi Jho Low

Editor

Budi Riza

Minggu, 12 Agustus 2018 14:40 WIB

Kapal pesiar Equanimity dengan Jaksa Agung Malaysia, Tommy Thomas, di pojok kanan atas. Bernama via New Straits Times.

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berhasil membawa pulang kapal pesiar Equanimity dari Indonesia, pemerintah Malaysia mengincar sebuah pesawat jet penumpang milik pengusaha buron Low Taek Jho atau Jho Low.

Baca:

Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan ini saat mengikuti sebuah acara pada Ahad, 12 Agustus 2018. “Ya, saya pikir kita harus membawanya pulang,” kata Mahathir seperti dilansir Channel News Asia.

Pesawat jet itu berjenis Bombadier Global 5000. Pesawat ini termasuk dalam aset senilai US$1 miliar atau sekitar Rp14,5 triliun, yang dibeli menggunakan penggelapan dana dari perusahaan 1Malaysia Development Berhad. Kapal Equanimity sendiri bernilai sekitar US$250 juta atau sekitar Rp3,6 triliun.

Advertising
Advertising

Pesawat jet penumpang ini terparkir setahun terakhir di Singapura.

Otoritas hukum Malaysia mencari Jho Low terkait investigasi dalam skandal 1MDB, yang didirikan Najib Razak pada 2009. Razak telah berstatus terdakwa dengan tuduhan menyalahgunakan kepercayaan dalam kasus ini.

Saat ditanya mengenai diskusi antara pemerintah Malaysia dan Singapura, Mahathir menjawab,”Saya tidak tahu ada yang melakukannya saat ini.”

Dr Mahathir menekankan pemerintah mencoba mendapatkan semua uang curian dari 1MDB.

“Kita perlu mendapatkan uang itu dengan membuktikan itu adalah uang miliki kita,” kata Mahathir.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (kanan), dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad. AP

Lewat pengacaranya, Low mengkritik Mahathir yang menyatakan pemerintah AS setuju kapal itu dibawa ke Malaysia. Namun, dokumen pengadilan mengatakan sebaliknya.

Menurut pengacara Jho Low, ini membuat pemerintah Malaysia akan kesulitan untuk mencoba menjual kapal itu karena ada masalah legalitas kepemilikan kapal.

Baca:

Dimintai tanggapannya soal ini, Mahathir menyahut,”Saya pasti lebih hebat dari Trump. Jadi Anda bisa bertanya kepada otoritas AS apakah saya mengarang kata-kata. Tapi dia (Jho Low) harus menerimanya,” kata dia.

Seperti dilansir Reuters, pemerintah baru Malaysia mulai memproses kasus dugaan penyalahgunaan uang 1MDB, yang nilainya diduga mencapai triliunan rupiah.

KPK Malaysia telah menetapkan Razak sebagai tersangka untuk kasus menerima uang sekitar Rp150 miliar dari SRC Internasional, yang merupakan anak perusahaan 1MDB. Razak juga menjadi terdakwa untuk kasus pencucian uang. Kedua kasus ini masih berjalan di pengadilan Malaysia.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya