Tiga Anggota Sindikat Peretas asal Ukraina Ditangkap AS

Jumat, 3 Agustus 2018 07:15 WIB

Ilustrasi penjahat digital atau cyber crime. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tiga peretas asal Ukraina ditangkap otortas Amerika Serikat pada Rabu 1 Agustus 2018. Ketiganya merupakan anggota organisasi peretas ternama yang menargetkan restoran, kasino, dan perusahaan lain di 47 negara bagian AS.

Ketiganya meretas dan mencuri catatan kartu kredit dan debit telah ditangkap dan kini menghadapi tuntutan di pengadilan federal di Seattle.

Baca: Karyawan Amnesti Internasional Diretas Spyware Buatan Israel

Dilaporkan Associated Press, 2 Agustus 2018, kelompok yang dikenal sebagai FIN7 atau Carbanak, mencuri sekitar 15 juta catatan kartu kredit dan debit dan juga menargetkan perusahaan di District of Columbia dan di seluruh dunia, ungkap Jaksa Agung AS, Annette Hayes. Perusahaan-perusahaan yang diretas dan dicuri datanya termasuk Chipotle, Arby, Red Robin, dan Jason's Deli. Adapun kerugian berjumlah puluhan juta dolar AS.

"Kami tidak belum membayangkan kami telah membongkar kelompok ini sama sekali, tetapi kami telah membuat dampak yang signifikan," kata Hayes.

Advertising
Advertising

Operasi itu adalah salah satu kasus cyber crime terbesar yang ditangani FBI, dalam hal kerugian, jumlah korban dan ukuran organisasi, kata Agen FBI, Jay Tabb.

Ilustrasi hacker. foxnews.com

Dilaporkan Reuters, salah satu dari tiga terdakwa, Fedir Hladyr, 33 tahun, telah dipindahkan ke Seattle dari Dresden, Jerman, di mana dia ditangkap. Pihak berwenang mengatakan mereka mencari ekstradisi dari dua tersangka lain yakni Dmytro Fedorov, 44 tahun dan Andrii Kolpakov, 30 tahun.

Hladyr mengaku tidak bersalah dan menyangkal melakukan kesalahan, menurut pengacaranya, Arkady Bukh.

"Tidak ada keputusan yang jelas saat ini apakah (kami) akan pergi ke pengadilan atau akan mempertimbangkan permohonan," kata Bukh melalui email seperti dikutip Reuters.

FIN7 mengirim email "phishing" ke perusahaan, kadang-kadang melakukan panggilan telepon yang mendesak karyawan untuk membuka tautan yang berisi malware, kata surat dakwaan. FIN7 telah mempekerjakan puluhan orang yang menangani tugas-tugas yang sangat khusus seperti membobol jaringan, mencuri nomor kartu pembayaran dan menjual data yang dicuri dari organisasi kriminal bawah tanah, kata Adrian Nish, kepala intelijen penanganan ancaman di BAE Systems.

Baca: Bocah 15 Tahun Dalangi Peretasan CIA dan Mengakses Data Sensitif

Para terdakwa menggunakan perusahaan depan bernama "Combi Security" yang mengklaim memiliki kantor di Moskow, Haifa dan Odessa, untuk meluncurkan beberapa peretasan.

Situs web Combi Security mendeskripsikan pelaku sebagai seorang ahli di bidang perlindungan menyeluruh dari sistem informasi besar dari cyber crime modern. Perusahaan Cybersecurity FireEye mengatakan menemukan iklan pekerjaan untuk Combi Security diunggah ke beberapa situs lowongan pekerjaan di Rusia, Ukraina dan Uzbekistan.

Berita terkait

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

3 jam lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

7 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

7 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

7 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

8 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya