Polisi Jerman Amankan Ratusan Senjata Nazi Era Perang Dunia II

Jumat, 27 Juli 2018 08:00 WIB

Senjata Perang Dunia II diamankan polisi di dekat Beuna, Jerman, 25 Juli 2018. [Landeskriminalamt Sachsen-Anhalt / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Jerman mengatakan mereka telah mengamankan sekitar 100 senapan produksi Nazi pada Perang Dunia II, pada Rabu 25 Juli 2018. Senjata dan puluhan granat beserta komponen amunisi lainnya diamankan dari seorang pria Jerman yang diduga melanggar undang-undang senjata karena berencana membersihkan senjata sebelum dijual.

Dilansir Reuters, 26 Juli 2018, Pria yang berasal dari kota Schkopau di Jerman timur, diyakini telah menemukan senjata, yang sebagian besar berkarat dan ditutupi debu, menggunakan detektor logam, seperti diutarakan polisi di negara bagian Sachsen-Anhalt.

Baca: Pesawat Tempur Siluman Canggih F-35 Terlacak Situs Aviasi Sipil?

Namun dia dibebaskan setelah konsultasi dengan jaksa lokal, tetapi menghadapi tuduhan potensial melanggar undang-undang Jerman tentang kepemilikan senjata. Para pejabat tidak berkomentar kapan atau apakah dia akan dituntut. Seorang pejabat polisi setempat mengatakan pria itu adalah warga negara Jerman.

Polisi menangkap pria itu saat sedang mengendarai sebuah truk kecil, dekat kota Beuna. Saat kendaraan dan rumahnya digeledah, polisi menemukan banyak senjata yang berasal dari Perang Dunia II.

Advertising
Advertising

Senjata Perang Dunia II diamankan polisi di dekat Beuna, Jerman, 25 Juli 2018. [Landeskriminalamt Sachsen-Anhalt / Handout via REUTERS]

Dilansir dari Law Library of Congress, undang-undang pengawasan senjata api di Jerman adalah yang paling ketat di Eropa. Jerman melarang senjata api otomatis sepenuhnya dan sangat membatasi perolehan senjata jenis lain. Asuransi wajib diperlukan bagi siapa saja yang memiliki izin untuk membawa senjata api.

Dalam beberapa tahun terakhir, undang-undang kontrol senjata api Jerman mengalami beberapa reformasi yang membuatnya semakin ketat. Undang-undang Senjata baru mulai berlaku pada tahun 2003 setelah penembakan di sekolah di kota Erfurt di mana seorang siswa membunuh enam belas orang. Undang-undang baru membatasi penggunaan senjata kaliber besar oleh orang-orang muda dan persyaratan yang diperkuat untuk penyimpanan senjata api yang aman.

Baca: Amerika Serikat Jual Antitank Javelin Rp 4,4 T ke 6 Negara

Reformasi lain diberlakukan pada tahun 2009 sebagai tanggapan atas pembantaian di Winnenden, di mana seorang anak berusia delapan belas tahun membunuh lima belas orang dalam penembakan di sekolah.

Reformasi terbaru ini mengarah pada pembuatan daftar senjata federal dan pemantauan ketat pemerintah terhadap kepatuhan pemilik senjata dengan persyaratan untuk penyimpanan senjata api yang aman. Berdasarkan undang-undang yang direformasi, pihak berwenang dapat sewaktu-waktu meminta akses ke tempat

Berita terkait

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

2 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

3 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

5 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

6 hari lalu

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

6 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

7 hari lalu

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

Israel meminta kiriman senjata lebih banyak dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran.

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

9 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

9 hari lalu

Muncul Keluhan di Media Sosial Ihwal Magang Mahasiswa ke Ceko dan Hungaria, Netizen: Mirip Ferienjob Jerman

Kini di media sosial muncul berbagai keluhan menyangkut magang mahasiswa di Hungaria dan Republik Ceko.

Baca Selengkapnya