Begini Situasi Kamboja Menjelang Pemilu

Reporter

Tempo.co

Kamis, 26 Juli 2018 07:28 WIB

Sekitar seribu warga Kamboja menggelar unjuk rasa di Tokyo pada Ahad, 17 Juni 2018, menuntut penghentian bantuan dana dari pemerintah Jepang kepada Kamboja untuk pelaksanaan pemilu pada 29 Juli 2018, yang dituding sarat kecurangan. Phnompenhpost

TEMPO.CO, Jakarta - Demam pemilu semakin terasa di Kamboja. Pemilu yang akan diselenggarakan pada 29 Juli 2018, sekarang tinggal menghitung hari.

Duta Besar Indonesia untuk Kamboja, Sudirman Haseng, menceritakan situasi di Kamboja saat ini riuh dengan aktivitas kampanye politik dalam berbagai cara dan bentuk agar menarik perhatian masyarakat, namun suasana tetap kondusif. Wisatawan asing pun tetap berdatangan, bahkan cenderung meningkat. Para turis bebas berjalan-jalan tanpa rasa waswas atau terganggu.

Sudirman pun melihat tidak ada pengetatan dari pemerintah Kamboja bagi media dalam meliput suasana demam pemilu. Media-media tetap memuat suara-suara kritis masyarakat dan partai peserta pemilu. Saling tanggap atas isu-isu kritis antar partai juga tetap dimuat secara berimbang.

Baca: Sebut Hun Sen Diktator, Warga Kamboja Protes di Jepang

Gubernur Kotamadya Phnom Penh, Khuong Sreng tiba ketika pasukan bersenjata Kamboja menampilkan peralatan antihuru-hara dan senapan serbu di stadion Olimpiade menjelang pemilihan umum akhir pekan ini, di Phnom Penh, Kamboja, 25 Juli 2018.[REUTERS / Samrang Pring]

Advertising
Advertising

Baca: Pasukan Antihuru-hara Kamboja Pamer Kekuatan Menjelang Pemilu

Pemilu Kamboja 2018 menjadi perhatian dunia terkait absennya Partai Penyelamat Nasional Kamboja atau CNRP karena telah dibubarkan secara paksa oleh pemerintah Kamboja pada November 2017. Bukan hanya itu, Kamboja juga mengkriminalisasi Ketua CNRP, Sam Rainsy, sehingga menutup peluangnya untuk maju sebagai Perdana Menteri Kamboja menggeser Hun Sen yang telah lebih dari 30 tahun berkuasa.

Total ada 20 partai yang mengikuti pemilu Kamboja 2018 dan dari jumlah itu, hanya lima partai oposisi yang tidak terlalu berpengaruh ikut pemilu. Perdana Menteri Hun Sen diperkirakan akan menang dengan mudah pada pemilu hari Minggu nanti setelah partai oposisi utama, CNRP, tak bisa mengikuti pemilu 2018. CNRP adalah partai oposisi terbesar di Kamboja.

Terkait pelaksanaan pemilu Kamboja ini, diantara negara ASEAN, Indonesia dipercaya untuk menjadi bagian dari tim pemantau pelaksanaan pemilu Kamboja 2018. Sudriman menyebut, tim pemantau pemilu Kamboja dari Indonesia diantaranya berasal dari lembaga swadaya masyarakat atau LSM, anggota Komisi Pemilihan Umum, termasuk dari KBRI.

"Semua tim pemantau dari berbagai negara dan organisasi bebas memilih lokasi pemantauan yang diinginkan. Bukan kali ini saja Indonesia ikut memantau pemilu di berbagai negara. Jadi tim pemantau dari Indonesia tentu sudah punya ukuran dan standar prosedur dalam memantau pemilu," kata Sudirman kepada Tempo, Kamis, 26 Juli 2018.

Di Kamboja, ada sekitar tiga ribu WNI yang bekerja dan melanjutkan pendidikan. Walaupun suasana Kamboja menjelang pemilu kondusif, Sudirman tetap menghimbau kepada seluruh WNI untuk bersikap waspada dan menghindari kerumunan kampanye serta segera menghubungi KBRI jika membutuhkan bantuan, layanan dan perlindungan.

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

4 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

21 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

3 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

4 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik Curian ke RI, Ada Peninggalan Majapahit

Jaksa New York mengembalikan barang antik yang dicuri dari Kamboja dan Indonesia. Dari Indonesia, ada peninggalan Kerajaan Majapahit.

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

5 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

6 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

6 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

6 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya