Gaet Pembeli, Amerika Serikat Pangkas Ongkos Kirim Senjata

Rabu, 25 Juli 2018 05:30 WIB

Pengiriman pesawat tempur F-35B milik Angkatan Udara Inggris, yang dikirim dari Marine Corps Air Station Beaufort di Amerika Serikat menuju pangkalan baru RAF Marham, Inggris, 6 Juni 2018. Inggris mendatangkan jet F-35B seharga Rp 2,2 triliun. Sgt Nik Howe/MoD Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pertahanan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan mengurangi biaya pengiriman penjualan senjata untuk pembeli asing, sebagai upaya untuk menurunkan biaya keseluruhan kepada mitra militernya.

Langkah ini diresmikan oleh Letnan Jenderal Charles Hooper, kepala Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan Pentagon (DSCA), di Farnborough International Airshow 2018 pada Minggu 22 Juli 2018, seperti dilansir Sputniknews.

Baca: Harga Pesawat Jet Tempur Canggih F-35 Turun, Kenapa?

"Kami sedang mempertimbangkan mengurangi biaya admin transportasi. Terakhir kali kami melihatnya, harga minyak relatif tinggi. Jadi kami melihat itu, dan kami akan mengurangi itu," kata Charles Hooper.

Menurut laporan Pentagon, sejalan dengan program Penjualan Militer Luar Negeri Pentagon, DSCA bekerja sebagai perantara, menangani pengadaan, logistik dan pengiriman produk antara kontraktor industri pertahanan AS dan pemerintah asing. Pembeli asing dikenakan biaya transportasi yang ditentukan oleh biaya minyak dan barang yang dijual.

Advertising
Advertising

THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) adalah sistem pertahanan rudal Amerika Serikat yang paling canggih di dunia. Rudal THAAD tidak menghancurkan rudal balistik dengan hulu ledak, melainkan dengan energi kinetik. Rudal THAAD mampu menghadang rudal balistik di atmosfer maupun di luar atmosfer. U.S. Department of Defense, Missile Defense Agency/Handout via Reuters

Sementara keputusan akhir untuk menurunkan biaya tergantung pada Kantor Pengendali DSCA. Hooper mengatakan bahwa dia memiliki keyakinan positif sehingga dapat menurunkan biaya transportasi. Adapun tujuan keputusan ini untuk menarik lebih banyak pembeli dengan menurunkan biaya seminimal mungkin.

"Kami ingin membuat barang kami lebih kompetitif. Kami hanya ingin (menagih) biaya manajemen yang mutlak diperlukan untuk memberikan tingkat layanan yang tinggi, di atas standar kepada mitra kami. Tidak satu sen pun. Dan kami ingin menawarkan peralatan terbaik di dunia dengan harga yang adil," tambah Hooper.

Jika langkah itu sukses, ini akan menjadi yang kedua kalinya DSCA memotong biaya ketika dipimpin oleh Hooper. Departemen Pertahanan sebelumnya memangkas biaya tambahan untuk penjualan peralatan Amerika dari 3,5 persen menjadi 3,2 persen di bulan Juni.

Baca: Qatar Bakal Borong Sistem Senjata Rusia, untuk Apa?

Langkah Hooper muncul setelah pemerintahan Trump telah menjual lebih banyak senjata dalam enam bulan terakhir daripada tahun 2017. Seperti yang dilaporkan Sputnik sebelumnya, Washington telah setuju untuk menjual senjata dan peralatan militer senilai US$ 46,9 miliar atau Rp 681 triliun pada 2018 sejauh ini.

Menurut laporan Defense News, pada tahun fiskal 2017, Amerika Serikat telah menjual senjata senilai US$ 41,9 miliar atau Rp 608 triliun. Pada 2016, jumlahnya mencapai sekitar US$ 33,6 miliar atau Rp 487 triliun.

Berita terkait

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

23 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

3 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

7 hari lalu

Penembakan di Memphis Amerika Serikat, 2 Tewas dan 6 Luka-luka

Dua pelaku penembakan di Memphis Amerika Serikat masih dalam pengejaran polisi. Belum diketahui motif penembakan.

Baca Selengkapnya

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

7 hari lalu

Rusia Prihatin DPR Amerika Serikat Sahkan Bantuan Keamanan untuk Ukraina

Rusia menilai bantuan keamanan untuk Ukraina hanya akan memperburuk konflik dan korban jiwa warga Ukraina

Baca Selengkapnya

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

7 hari lalu

Israel Minta AS Kirim Lebih Banyak Senjata untuk Hadapi Iran

Israel meminta kiriman senjata lebih banyak dari Amerika Serikat untuk menghadapi Iran.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

11 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

12 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

14 hari lalu

Top 3 Dunia: Pengakuan untuk Negara Palestina, Ketegangan Israel-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar semakin dekatnya pengakuan untuk Negara Palestina oleh tiga negara Eropa.

Baca Selengkapnya

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

15 hari lalu

Pentagon Frustrasi Menyusul Serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah

Pentagon menyebut ketegangan terbaru antara Iran dan Israel turut mengancam pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah

Baca Selengkapnya