Dubes Kazakhstan: Kami Buktikan Bangun Astana dalam Waktu Singkat
Reporter
Tempo.co
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 19 Juli 2018 14:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Kazakhstan untuk Indonesia, Askhat Orazbay, bangga memamerkan kemajuan yang telah ditorehkan Astana, ibu kota Kazakhstan yang baru berusia 20 tahun. Kazakhstan melepaskan diri dari Uni Soviet pada 1991 dan pada Juni 1998 meresmikan Astana sebagai ibu kota negara itu.
"Kami bisa membuktikan membangun Astana dalam periode yang singkat. Mantan presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, sudah pernah ke Astana dan mereka terkesan bagaimana Astana bisa dibangun dalam tempo sekitar 10 tahun dari nol hingga menjadi sebuah kota modern, berteknologi tinggi dan gedung-gedung pencakar langit serta infrasturktur yang maju," kata Orazbay, Rabu, 18 Juli 2018.
Baca: Kazakhstan Mereformasi Konstitusi
Baca: Begini Cara Presiden Kazakhstan Tekan Dominasi Bahasa Rusia
Astana, diklaim Orazbay sebagai simbol kemerdekaan Kazakhstan. Setelah melepaskan diri dari Uni Soviet, Kazakhstan sangat ingin mewujudkan dunia yang bebas dari senjata nuklir dan hal ini telah disuarakan Kazakhstan saat menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada 2017.
"Kami mempromosikan pada dunia internasional dialog bagi perdamaian. Pada 2018 ini, kami senang bisa mengestafetkan jabatan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB pada Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Foster Gultom mantan Duta Besar Indonesia untuk Kazakhstan yang hadir dalam perayaan 20 tahun Astana, menceritakan hubungan Indonesia-Kazakhstan berkembang positif. Dalam bidang perdagangan, Indonesia membeli gandum dari Kazakhstan. Sedangkan Indonesia mengekspor karet, tekstil, minyak kelapa sawit dan buah-buahan yang hanya tumbuh di negara tropis.
Sayang, jarak yang sangat jauh antara Indonesia-Kazakhstan, membuat tidak banyak WNI tinggal di negara itu. Indonesia membuka Kedutaan Besar di Astana pada 29 Desember 2010. Duta Besar Orazbay mengatakan saat ini sudah hampir 100 kantor Kedutaan Besar dari berbagai negara dibuka di Astana.