Warga Vietnam Akui Bantu Intelijen Culik Tersangka Koruptor

Editor

Budi Riza

Kamis, 19 Juli 2018 08:17 WIB

Bekas Komisaris Petrol Vietnam Construction, Trinh Xuan Thanh, sedang diapit dua petugas Antikorupsi Vietnam. Reuters

TEMPO.CO, Berlin – Seorang warga keturunan Vietnam bernama Long N. H. mengaku membantu intelijen negara itu untuk menangkap dan menculik Trinh Xuan Thanh, yang merupakan seorang bekas pejabat perusahaan minyak tersangka korupsi dari Berlin, Jerman, pada siang hari pada 2017.

Baca:

Pengadilan Vietnam Vonis Koruptor Seumur Hidup Dua Kali, Kenapa?

Pejabat itu kemudian dikenai hukuman seumur hidup. Ini merupakan pengkuan pertama seorang warga Vietnam kepada pengadilan di Jerman mengenai operasi penculikan ala Perang Dingin yang dilakukan otoritas Vietnam, yang telah membuat marah Berlin.

Advertising
Advertising

“Dalam pernyataanya dia mengaku mengetahui bahwa dia tahu soal aksi penculikan itu dan ikut terlibat dan bekerja sama dengan intelijen Vietnam,” kata seorang juru bicara seperti dikutip Reuters, Rabu, 18 Juli 2018.

Seorang warga keturunan Vietnam mengaku membantu intelijen negara itu untuk menangkap dan menculik seorang eksekutif PetroVietnam Construction, yang diduga terlibat korupsi, dari Jerman. Tvcnews.tv

Long N. H. memberikan kesaksian kepada pengadilan di Berlin sebagai bagian dari kesepakatan yang dibuat dengan otoritas hukum di Jerman. Jika terbukti bersalah, Long bakal terkena hukuman lebih rendah yaitu 3,5 – 5 tahun dibandingkan jika dia tidak bekerja sama, yang hukumannya bisa mencpai 7,5 tahun. Pengadilan bakal mengeluarkan putusan vonis dalam beberapa pekan lagi.

Baca:

Jokowi-PM Vietnam Bahas Upaya Genjot Perdagangan USD 10 M

Jokowi Ingin Negosiasi Batas ZEE RI-Vietnam Segera Diselesaikan

Long memiliki kewarga-negaraan Ceko. Jaksa penuntut mengatakan Long dan intelijen Vietnam terlibat menyewa dua kendaraan yang digunakan untuk mengintai korban dan menculik. Long bertugas menyetir kendaraan ini dan membawanya ke Praha.

Trinh Xuan Thanh merupakan bekas direksi PetroVietnam Construction JSC. Dia ditangkap karena dituding menimbulkan kerugian perusahaan dan mismanajemen. Pemerintah Vietnam menangkap Thanh karena sedang menggelar operasi anti-korupsi. Sekitar 100 orang telah ditangkap terutama para pejabat dari perusahaan pelat merah. Sebagian terkena vonis hukuman mati.

Sebelum ditangkap, Thanh kabur dan mencari suaka ke Jerman. Raibnya Thanh membuat pemerintah Jerman menuding pemerintah Vietnam melanggar hukum internasional. Kejadian ini mengingatkan warga Jerman atas perilaku intel Jerman Timur pada masa perang dingin dengan menculik sejumlah orang di siang hari dari jalan di Jerman Barat.

Media DW melansir Thanh, 52 tahun, mendapat vonis hukuman penjara seumur hidup atas dakwaan penggelapan dan mismanajemen ekonomi. Dia merupakan satu dari 22 orang eksekutif terkait PetroVietnam yang tertangkap dalam kasus operasi anti-korupsi yang digelar pemerintah Vietnam.

Pengadilan yang sama memvonis Dinh La Thang, yang merupakan bekas anggota politbiro Partai Komunis Vietnam, dengan hukuman 13 tahun penjara.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

8 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

1 hari lalu

Vietnam Buka Tur di Tengah Hutan Malam Hari, Apa Saja yang Bisa Dinikmati?

Cuc Phuong di Veitnam merupakan taman nasional tertua dan terbesar di Vietnam, banyak hal yang ditawarkan kepada wisatawan.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

2 hari lalu

Cara Kerja IMSI Catcher, Alat Sadap yang Diduga Diimpor oleh Mabes Polri dari Singapura

Alat sadap IMSI Catcher berfungsi mengetahui lokasi seseorang lewat telepon seluler dengan cara intersepsi, metode yang lazim digunakan intelijen.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Asing Vietnam di Laut Natuna, Nakhoda: Ikan di RI Masih Banyak

Kapal asing Vietnam ditangkap di Laut Natuna. Mengeruk ikan-ikan kecil untuk produksi saus kecap ikan.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

3 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

5 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

6 hari lalu

Vietnam Didatangi 6,2 Juta Turis Asing pada Januari - April 2024, Lebih Tinggi dari Sebelum Pandemi

Korea Selatan tercatat sebagai negara penyumbang wisatawan asing terbesar di Vietnam dengan jumlah 1,6 juta orang.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

8 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya