Pussy Riot Dilarang Menonton Olahraga Selama Tiga Tahun

Selasa, 17 Juli 2018 21:00 WIB

Veronika Nikulshina, salah satu dari empat penyusup yang merupakan personel band punk Pussy Riot dan berlari ke lapangan selama final Piala Dunia 2018 antara Prancis dan Kroasia, menghadiri sidang pengadilan di Moskow, Rusia 16 Juli 2018.[REUTERS/Sergei Karpukhin]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Rusia pada hari Senin menjatuhkan hukuman 15 hari penjara terhadap empat anggota kelompok protes, Pussy Riot, yang menyusup ke lapangan saat final Piala Dunia antara Prancis dan Kroasia. Mereka berlari ke lapangan mengenakan seragam polisi.

Aksi di lapangan yang dilakukan oleh ketiga anggota band punk di awal babak kedua final di stadion Luzhniki di Moskow dilakukan tepat di depan mata Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat tinggi lainnya dari seluruh dunia.

Baca: Masuk Lapangan Final Piala Dunia Rusia, Pussy Riot Protes Ini

Dilaporkan Reuters, 17 Juli 2018, hakim juga memutuskan melarang keempatnya menghadiri acara olahraga selama tiga tahun. Keempatnya adalah Veronika Nikulshina, Olga Pakhtusova, Olga Kurachyova dan Pyotr Verzilov, satu-satunya laki-laki.

Kurachyova mengatakan aksi mereka dimaksudkan untuk mempromosikan kebebasan berbicara dan mengutuk kebijakan FIFA, badan sepakbola global sepak bola.

Advertising
Advertising

"Sangat disayangkan kami mengganggu olahragawan," kata Kurachyova

"FIFA terlibat dalam permainan yang tidak adil, sangat disayangkan. FIFA adalah teman kepala negara yang melakukan represi, yang melanggar hak asasi manusia," lanjut Kurachyova .

Seorang petugas mengejar dua orang yang menyusup ke dalam lapangan selama pertandingan final antara Prancis dan Kroasia di Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki di Moskow, Rusia, Minggu, 15 Juli 2018.[AP Photo / Thanassis Stavrakis]

Verzilov mengatakan aksi itu juga dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana negara, dalam bentuk polisi, mengganggu kehidupan orang-orang.

Tiga anggota asli Pussy Riot dipenjara pada 2012 karena melakukan protes terhadap Putin di sebuah gereja dan kelompok tersebut sejak itu menjadi simbol tindakan langsung anti-Kremlin.

Sementara Dewan Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa memutuskan bahwa pemerintah Rusia melanggar hak-hak kolektif punk Pussy Riot selama protes 2012 di dalam katedral Moskow.

Baca: Curi Perhatian di Piala Dunia 2018, Ini Sosok Presiden Kroasia

Dilansir Associated Press, keputusan yang diumumkan pada Selasa 17 Juli, memerintahkan Rusia untuk membayar anggota Pussy Riot lebih dari US$ 49.000. Pussy Riot sering melakukan aksi-aksi memalukan untuk menarik perhatian terhadap dugaan pelanggaran di bawah pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan yang terakhir adalah menerobos ke lapangan selama final Piala Dunia di Moskow.

Pussy Riot telah dua kali menyelinap ke dalam gereja dan memainkan alat musiknya, kemudian memainkan sebuah lagu yang berisi kata-kata tidak senonoh yang dimaksudkan untuk memprotes dukungan pemimpin Gereja Orthodox terhadap Putin, sebagaimana yang mereka lakukan sebelumnya di gereja lain. Pussy Riot kemudian dihukum karena hooliganisme dan kejahatan disertai kebencian dan dijatuhi hukuman dua tahun.

Berita terkait

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

9 menit lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

42 menit lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

10 jam lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

21 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

1 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

2 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

3 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

4 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

4 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya