Myanmar Tangkap Aktivis Pengkritik Aung San Suu Kyi

Editor

Budi Riza

Sabtu, 14 Juli 2018 11:23 WIB

Daw Aung San Suu Kyi. REUTERS

TEMPO.CO, Yangon – Polisi Myanmar menangkap aktivis Ngar Min Swe di rumahnya dengan tuduhan menyebarkan hasutan atau kebencian terhadap pemerintah.

Ngar Min Swe pernah menulis kolom opini di media pemerintah “The Global New Light of Myanmar”, yang dikendalikan junta militer. Tulisan ini menyoroti krisis kemanusiaan yang terjadi di negara Rakhine state dan membuat sekitar 700 ribu warga etnis minoritas Rohingya melarikan diri akibat serangan kelompok militer dan milisi garis keras.

Baca:

Kisah Kejamnya Tentara Myanmar Membantai Etnis Rohingya

Advertising
Advertising

Jurnalis Reuters Peliput Rohingya Dituntut ke Pengadilan Myanmar

Sebelumnya, Ngar Min Swe juga sedang diselidiki terkait sebuah kasus yang terjadi pada 2017. Saat itu dia mengunggah tulisan di jejaring sosial Facebook mengenai Suu Kyi. Kasus hukum ini memiliki ancaman dua tahun penjara jika dia sampai dinyatakan bersalah.

“Ngar Min Swe ditangkap di rumahnya dan terancam hukuman seumur hidup berdasarkan undang-undang anti kebencian yang berlaku di Myanmar,” begitu dilansir Reuters, Jumat, 13 Juli 2018.

Berita penangkapan ini dilansir di situs berita Eleven Media, yang merupakan salah satu media besar di Myanmar. Seorang polisi di kota Hlaing, yang menjadi lokasi penangkapan, mengatakan Ngar Min Swe dibawa ke pengadilan distrik barat di Kota Yangon pada Jumat. Petugas yang menolak diidentifikasi ini juga enggan menceritakan alasan penangkapan Ngar Min Swe.

Baca:

Kritik Rohingya Meluas, Oxford Turunkan Potret Aung San Suu Kyi

Sebuah foto yang menampilkan Ngar Min Swe dengan dua orang petugas polisi beredar di jejaring Facebook di sebuah akun dengan nama Sar Min Swe. Menurut akun itu, Ngar Min Swe ditangkap menggunakan pasal 124A hukum pidana mengenai orang yang menyuarakan ketidak-sukaan terhadap pemerintah dengan ancaman seumur hidup.

Aktivisi HAM mengkritik penahanan ini karena menunjukkan kebebasan berekspresi di Myanmar justru menurun pada masa pemerintahan Aung San Suu Kyi, yang pernah mendapat hadiah Nobel Perdamaian. Mereka mengkhawatirkan adanya upaya untuk membalik kebebasan berekspresi ini seperti pada era kekuasaan junta militer.

“Sama sekali tidak adil untuk mengenakan tuduhan kepada seseorang menggunakan undang-undang itu yang bisa menjatuhkan hukuman untuk ucapannya,” kata Maung Saung Kha, aktivisi kebebasan berekspresi yang berbasis di Yangon.

Euronews melansir sejak Suu Kyi berkuasa pada 2016, organisasi kebebasan berekspresi Athan mencatat pemerintahan Myanmar telah menahan 38 jurnalis. Ini termasuk dua orang jurnalis Reuters yang sedang menjalani pengadilan setelah menulis laporan mengenai pelanggaran HAM tentara Myanmar terhadap warga etnis Rohingya. Keduanya diproses hukum menggunakan UU Rahasia Negara.

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya