TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok aktivis pelindung hewan di Swedia mengecam Swedish Contingencies Agency yang menyebarkan brosur berisi tips antisipasi keadaan darurat atau perang namun tidak menyertakan cara menyelamatkan hewan piaraan.

Brosur berjudul "If Crisis or War Comes" atau "Jika Krisis atau Perang Terjadi" yang ditujukan kepada sekitar lima juta warga Swedia sama sekali tidak memuat cara yang harus dilakukan untuk menyelamatkan hewan piaraan.

Baca: Swedia Sebar Pamflet Antisipasi Perang Abad 21

"Kalian telah gagal karena tidak menyertakan binatang peliharaan, yang hal ini penting. Ada beberapa penelitian di Amerika Serikat yang mengindikasikan bahwa orang-orang menolak untuk dievakuasi karena binatang peliharaan mereka, sesederhana alasannya adalah mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan pada binatangnya. Jadi, ini bisa berbahaya," ujar Johan Beck Friis, sekretaris jenderal Swedish Animal Protection Society, seperti dikutip dari Sputnik.

Swedish Contingencies Agency atau MBS, badan yang menaruh perhatian pada proteksi rakyat sipil, keamanan publik, dan manajemen keadaan emergensi di Swedia menyatakan, pihaknya telah memberikan instruksi secara rinci apa saja yang harus dilakukan dalam brosus setebal 19 halaman itu.

"Banyak orang mengontak kami mempertanyakan kenapa beberapa hal tidak dimasukkan. Sederhananya adalah karena kami punya arahan sendiri dan harus membuat pertimbangan," ujar Christina Andersson, manajer proyek MBS.

Baca: Pertama Kalinya, Swedia Kerahkan Pasukan Cadangan Besar-besaran

Menurut data dari perusahaan asuransi binatang, Agria, ada sekitar 881.000 anjing dan 1,4 juta kucing di Swedia yang jumlah penduduknya 10 juta jiwa. Binatang peliharaan yang populer lainnya adalah kelinci, burung, hamster, dan tikus. Totalnya, 34 persen dari keluarga Swedia memiliki hewan peliharaan.

Dilansir dari Sputnik, brosur "If Crisis or War Comes" berisi 19 halaman panduan untuk bagaimana menangani situasi darurat, bencana, serangan siber, dan perang. Panduan itu umumnya berisi persiapan utama, bagaimana menyikapi kebutuhan dasar seperti makanan, air, pemanas, alat komunikasi, dan bagaimana menjaga barang (kartu identitas, baju, dan masker gas) di penampungan terdekat. Brosur ini juga dilengkapi dengan bagaimana mengidentifikasi berita palsu dan propaganda.

Terakhir kali brosur semacam ini dibagikan di Swedia pada tahun 1961 tepatnya saat Perang Dingin berlangsung. Pada Juni lalu, dilansir dari The Straits Times, latihan mengantisipasi krisis atau perang yang dituliskan di brosur tersebut juga dilakukan, sebanyak 22.000 orang terlibat dalam mobilisasi massa terbesar di Swedia sejak 1975.

SPUTNIK | THE STRAITS TIMES | ERVIRDI RAHMAT