Diancam Israel, Twitter Blokir Akun Hamas dan Hizbullah

Selasa, 3 Juli 2018 20:00 WIB

Menteri Keamanan Publik, Gilad Erdan, saat menghadiri konferensi pers di Tel Aviv, Israel, 26 Januari 2017.[Times of Israel]

TEMPO.CO, Jakarta - Twitter memblokir dua akun milik Hamas dan menutup sekitar 35 akun Twitter Hamas dan akun Hizbullah di Israel. Pemblokiran ini dilakukan setelah Menteri Keamanan dan Urusan Strategis Israel, Gilad Erdan, mengirim surat kepada CEO dan ketua eksekutif Twitter yang mengatakan bahwa Twitter sangat tidak responsif terhadap permintaan otoritas Israel untuk menghapus konten teroris dan menutup akun teroris.

"Memungkinkan organisasi teroris untuk beroperasi secara bebas dan menyebarkan pesan mereka melalui platform Anda mungkin merupakan pelanggaran terhadap hukum Israel mengenai penyediaan dukungan untuk organisasi teroris," tulis Erdan dalam suratnya, seperti dikutip dari Times of Israel, 3 Juli 2018.

Baca: Turki Desak Israel Bebaskan Warga yang Ditahan di Bandara

Selain surat desakan kepada Twitter, isi surat juga memberikan sebagian daftar akun Twitter yang berafiliasi dengan organisasi teror dan mengancam tindakan hukum jika tidak dihapus.

Twitter Hamas.[Twitter Hamas/@hamasinfo]

Advertising
Advertising

Pada Senin 2 Juli, pemblokiran sudah diterapkan dan kunjungan ke laman Twitter @hamasinfo yang diakses dari Israel akan tertulis "akun @hamasinfo telah ditahan di Israel sebagai tanggapan atas permintaan hukum."

Meskipun akun ini dapat diakses di luar Israel, namun akan muncul peringatan tertulis dari Twitter "Perhatian: Profil ini mungkin termasuk konten yang berpotensi sensitif."

Dilansir dari Haaretz, pada Maret kemarin, Menteri Kehakiman Israel, Ayelet Shaked, mengklaim bahwa kelompok seperti Hamas dan Hezbollah telah beralih beroperasi di Twitter dari Facebook. Shaked mengatakan ini terjadi karena kerjasama antara Israel dan Facebook yang lebih dekat, dibandingkan dengan Twitter.

Baca: Di Gaza, Tentara Israel Bunuh Remaja Palestina

Facebook menutup akun resmi kantor berita Palestina, Safa, pada Maret dan sebelumnya telah menutup ratusan rekening Palestina.

Pemerintah Israel meloloskan RUU Facebook ke parlemen pada Januari. RUU itu memungkinkan pemerintah untuk meminta pengadilan untuk memerintahkan penghapusan konten yang berisi materi ilegal dan menimbulkan bahaya nyata bagi individu atau negara. Tetapi RUU disinyalir digunakan mengamankan keputusan ex parte untuk menghapus konten dengan cara cepat yang tidak sesuai dengan aturan standar. Namun RUU ini dikritik keras karena mengancam kritik dan kebebasan berekspresi di Israel.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

1 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

2 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

3 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

4 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

4 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

6 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

7 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

7 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya