Polisi Malaysia Usut Pria Beristri 2 Lakukan Pernikahan Anak

Senin, 2 Juli 2018 15:03 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak. health. wyo.gov

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Malaysia menyelidiki kabar pernikahan seorang pria berusia 41 tahun dengan seorang anak perempuan berusia 11 tahun yang telah memicu kemarahan publik dan tuntutan melarang pernikahan anak.

Pria tersebut bernama Che Abdul Karim Che Abdul Hami dan sehari-hari bekerja sebagai penyadap karet, mengutip Associated Press. Ia secara diam-diam menikahi istri ketiganya yang berusia 11 tahun di Thailand.

Baca: 5 Masalah yang Muncul akibat Pernikahan Dini, Fisik dan Mental

Kasus Che Abdul Karim menikahi anak terungkap setelah salah satu istrinya melapor ke polisi.

Menurut hukum yang berlaku di Malaysia, seorang anak berusia di bawah 16 tahun dapat menikah lewat persetujuan pengadilan Syariah dan orang tuanya.

Wakil Perdana Menteri Malaysia, Wan Azizah Wan Ismail mengatakan pernikahan Che Abdul Karim itu ilegal dan tidak disetujui oleh pengadilan Syariah. Wan Azizah selanjutnya mengatakan akan membahas hal ini dengan Pengadilan Syariah pada hari ini, 2 Juli 2018.

Foto yang tersebar di media sosial memperlihatkan kedua pengantin berpegangan tangan setelah upacara pernikahan. Media setempat menyebutkan Che Abdul Karim adalah seorang imam di daerah pedesaan di utara negara bagian Kelantan dan sudah memiliki dua istri dengan enam orang anak berusia antara 5 sampai 18 tahun.

Baca: Demi Pernikahan Anak, Pria ini Berkebun Ganja

Che Abdul Karim membela dirinya dengan mengatakan keputusannya menikah lagi pada bulan lalu telah disetujui oleh orang tua dari istri ketiganya itu. Ia juga mengatakan akan meresmikan pernikahannya ketika usia sang istri sudah 16 tahun, usia yang diperbolehkan hukum di Malaysia.

Advertising
Advertising

"Saya sedih dengan asumsi dan tuduhan tak berdasar yang dialamatkan pada saya di media sosial karena saya menikahi istri ketiga saya," katanya kepada agensi berita, Bernama.

"Saya mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum untuk menghentikan pencemaran nama baik saya lewat klaim yang tidak akurat," katanya saat ditemui di rumahnya di Gua musang.

Dia menyebut kedua istrinya menerima istri muda terbarunya itu. Sementara sang ayah dari anak yang dinikahkan dengan Che Abdul Karim mengatakan mengenal baik Che Abdul Karim karena sering membeli karet darinya. Dalam wawancara bersama Bernama, yang dikutip oleh Free Malaysia Today, anak yang dinikahi itu juga mengaku mau menunggu lima tahun lagi dan tidak masalah jika dia menjadi istri ketiga

"Saya menerima keputusan apapun yang dibuat orangtua dan suami saya, termasuk menunggu lima tahun sebelum kami dapat hidup bersama. Saya menyadari bahwa saya baru berusia 11 tahun," katanya.

Baca: Duh, Bayi Sembilan Bulan Dinikahkan dengan Bocah 9 Tahun

Wan Azizah, sebagaimana dikutip Associated Press, menyebut pada media setempat bahwa pihak yang berwenang sedang menyelidiki apakah penyebab dari pernikahan itu karena kemiskinan. Dia menyebut investigasi terkini memperlihatkan bahwa sang anak tidak sekolah, dirayu untuk menikah dua kali, dan ibunya mengatakan pada lelaki itu bahwa anaknya masih terlalu muda sehingga ia meminta pernikahannya baru dilaksanakan ketika ia berusia 16 tahun.

Para aktivis di Malaysia telah mendesak pemerintah untuk menaikkan usia minimum untuk menikah menjadi 18 tahun.

National Human Rights Society atau biasa disebut HAKAM menyatakan data dari pemerintah menyebut ada sekitar 15.000 pengantin anak di Malaysia pada tahun 2010. Mereka menyerukan perlu adanya hukum untuk mengkriminalisasi pernikahan anak untuk melindungi kelompok minoritas.

Dalam kesempatan yang lain, National Human Rights Society, institusi nasional terkait Hak Asasi Manusia di Malaysia, mengatakan bahwa mengizinkan pernikahan anak atas nama agama mungkin malah akan menutupi pedofilia dan predator seksual pada anak-anak."

ERVIRDI RAHMAT

Berita terkait

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 jam lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

12 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

14 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

14 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

14 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

15 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

20 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya