Bom Bunuh Diri di Afganistan, 19 Tewas
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Senin, 2 Juli 2018 14:51 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 19 orang tewas, termasuk 10 anggota kelompok minoritas Sikh Afganistan, akibat ledakan bom bunuh diri di kota sebelah timur, Jalalabad.
Menurut juru bicara gubernur provinsi, Ataullah Khogyani, ledakan yang terjadi pada Ahad, 1 Juli 2018, itu menghancurkan toko dan sejumlah gedung di sekitar lapangan Mukhaberat.
Baca: Bom Bunuh Diri dan Tembakan di Afganistan, 9 Orang Tewas
"Bom tersebut meledak beberapa jam setelah Presiden Afganistan Ashraf Ghani meresmikan sebuah rumah sakit di kota tersebut, di Provinsi Nangarhar," kata juru bicara, seperti dikutip Al Jazeera.
Ghulam Sanayi Stanekzai, Kepala Kepolisian Nangarhar, mengatakan ledakan tersebut dilakukan oleh seorang pelaku bom bunuh diri yang menargetkan kendaraan pengangkut anggota minoritas Sikh yang sedang melakukan perjalanan untuk bertemu dengan presiden.
Juru bicara Departemen Kesehatan Nangarhar, Inaamullah Miakhel, menjelaskan, aksi nekat tersebut mengakibatkan sedikitnya 19 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka. "Setidaknya 10 minoritas Sikh tewas," kata pejabat lainnya.
Korban tewas kemungkinan lebih banyak karena sebagian besar kota tidak diblokir saat kunjungan Presiden Ghani yang tidak berada di lokasi ketika ledakan terjadi.
Baca: Bom Bunuh Diri di Luar Kantor Pemilu Afganistan, 12 Orang Tewas
Sementara itu, media lokal melaporkan, pasukan keamanan Afganistan segera tiba di lokasi ledakan disusul hilir mudik ambulans mengangkut para korban ke rumah sakit. Hingga saat ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.