Thailand Dinilai Sukses Tangani Kasus Perdagangan Manusia

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Juni 2018 21:48 WIB

Ilustrasi: Sejumlah calon TKI ilegal asal Indonesia yang diduga menjadi korban perdagangan manusia diamankan oleh petugas BNP2TKI di ruang tunggu keberangkatan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Maret 2016. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan tahunan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk penanganan perdagangan manusia atau TIP memperlihatkan sejumlah negara di kawasan Asia mengalami fluktuasi. Untuk kawasan Asia, Thailand dinilai sebagai negara terbaik dalam menangani perdagangan manusia.

Laporan yang dipublikasikan pada Kamis, 28 Juni 2018 memperlihatkan skala 1 sampai 3 untuk memberikan peringkat suatu negara dalam upayanya menangani masalah perdagangan manusia. Tingkat 1 dianggap menjadi salah satu negara terbaik, sedangkan peringkat ketiga yang terburuk.

Pada 2018, Thailand menempati urutan ke dua setelah dua tahun berturut-turut berada di bawah pengawasan. Thailand menjadi negara yang diawasi karena kasus perbudakan yang ada di kapal-kapal penangkap ikan serta perdagangan imigran etnis minoritas Rohingnya dari Myanmar.

Baca: Migrant Care: Ada Unsur Perdagangan Manusia di Kasus Adelina

Reputasi Negeri Gajah Putih yang membaik ini disambut gembira oleh pemerintah Thailand. Negara yang dipimpin oleh militer itu memuji keputusan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat yang dinilai telah mencerminkan upaya dan tekad Thailand dalam mengatasi perdagangan manusia.

Advertising
Advertising

Keberhasilan Thailand juga di ikut oleh Jepang yang ditempatkan ke level tertinggi, yaitu peringkat ke-1. Meski begitu, Jepang menjadi sorotan terkait banyaknya kasus prostitusi yang pekerjanya dijanjikan bayaran tinggi oleh jaringan kriminal. Sedangkan Filipina telah berada di tingkat pertama selama tiga tahun berturut-turut.

Baca: Kemenlu Ungkap Kasus Perdagangan Manusia di Perikanan Afrika

Sayang, ada sejumlah negara di Asia yang mengalami penurunan dalam standar TIP. Peringkat Malaysia turun menjadi peringkat 2 setelah negara itu dianggap menjadi salah satu negara tujuan perdagangan manusia, salah satunya banyaknya kasus tenaga kerja asing yang tidak memiliki dokumen resmi di Malaysia.

Laos, Papua Nuguni dan Myanmar turun ke peringkat 3. Di kawasan Asia Timur baik Korea Utara dan China, tetap berada di tingkat 3.

Myanmar diturunkan ke peringkat terendah karena banyaknya masalah terkait perdagangan manusia dan pelanggaran terhadap etnis minoritas, Rohingnya. Laporan tersebut menyatakan Etnis Rohingnya menjadi sasaran eksploitasi, termasuk banyaknya oknum yang merekrut anak-anak sebagai tentara di daerah-daerah konflik.

CNN | FOXNEWS | INSAN QURANI

Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

7 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

10 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya