Myanmar Pecat Jenderal yang Terlibat Membunuh Rohingya

Selasa, 26 Juni 2018 22:04 WIB

Jenderal Senior Min Aung Hlaing memeriksa pasukan militer di Nay Pyi Taw pada Hari Angkatan Bersenjata Myanmar, Maret 2018. (Steve Tickner | Frontier)

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar mengumumkan telah memecat jenderal yang dijatuhi sanksi oleh Uni Eropa dan Kanada karena terlibat membunuh dan melakukan kekerasan seksual terhadap kelompok etnis Rohingya.

Pemecatan jenderal tersebut diumumkan melalui akun Facebook resmi militer Myanmar dengan menyatakan, nama jenderal Maung Soe bertanggung jawab atas keamanan di Rakhine dipecat karena kinerja buruk.

Baca: Militer Myanmar Bunuh Kaum Rohingnya Termasuk Bayi

Uni Eropa memasukkan nama Maung Soe dalam daftar tujuh perwira senior militer yang terkena sanksi.

Jenderal Maung Maung Soe dituduh oleh Uni Eropa serta negara lainnya memainkan peran penting dalam pelanggaran hak asasi manusia di komunitas Muslim Rohingya, yang memaksa lebih dari 700.000 penduduk wilayah Rakhine melarikan diri ke Bangladesh sejak Agustus 2017.

Saat itu, militer Myanmar menggelar operasi keamanan di Rakhine sebagai balasan atas serangan mematikan yang dilakukan oleh milisi Rohingya bersenjata.

Advertising
Advertising

Operasi militer yang brutal telah memaksa puluhan ribu orang Rohingya berlindung di Bangladesh. PBB menyebutnya sebagai pembersihan etnis.

Baca: Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Pemerintah Myanmar mendapat kecaman karena tidak tegas dalam mengambil tindakan terhadap pasukannya.

Sanksi Uni Eropa ini berselang sehari setelah Kanada mengumumkan memberlakukan sanksi terhadap tujuh petinggi militer tersebut.

Sanksi Kanada dan Uni Eropa adalah membekukan aset para perwira dan melarang mereka bepergian ke negara anggota Eropa dan Kanada.

Baca: PBB: Myanmar Belum Siap Terima Kembali Rohingya

Sebagian besar pengungsi Rohingya saat ini tinggal di kamp-kamp kotor di Bangladesh. Mereka sangat takut untuk kembali ke Myanmar meskipun kedua negara telah menandatangani kesepakatan repatriasi. Banyak pengungsi mengatakan mereka tidak akan kembali tanpa jaminan perlindungan dasar.

PBB menandatangani perjanjian dengan Myanmar bulan ini untuk mengizinkan lembaga-lembaganya untuk menilai kondisi di negara bagian Rakhine. Pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi telah menghadapi kecaman global karena sikap yang seolah tidak membela Rohingya.

AL JAZEERA|CNN

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

9 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya