Uni Eropa Jatuhkan Sanksi untuk 7 Jenderal Myanmar

Reporter

Yon Yoseph

Selasa, 26 Juni 2018 11:53 WIB

Tentara Bangladesh tidak memperbolehkan ratusan pengungsi Rohingya melintasi jalan setelah melewati perbatasan di Palang Khali, Bangladesh, 16 Oktober 2017. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa secara resmi menjatuhkan sanksi untuk 7 jenderal Myanmar atas dugaan melakukan kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia terhadap etnis Rohingya di negara bagian Rakhine tahun lalu.

Dalam keputusan yang diumumkan pada Senin, 25 Juni 2018, Uni Eropa mengatakan pelanggaran itu termasuk pembunuhan, kekerasan seksual dan pembakaran sistematis rumah dan bangunan warga Rohingya pada akhir 2017.

Baca: Temui Jenderal Myanmar, Retno Minta Kekerasan Rohingya Dihentikan

Jenderal Senior Min Aung Hlaing memeriksa pasukan militer di Nay Pyi Taw pada Hari Angkatan Bersenjata Myanmar, Maret 2018. (Steve Tickner | Frontier)

Sanksi yang diberlakukan, menurut laporan Frontier Myanmar, berupa pembekuan aset dan pelarangan perjalanan terhadap tujuh pejabat militer senior Myanmar tersebut. Selain sanksi itu, Uni Eropa juga memperpanjang embargo senjata dan melarang pelatihan apa pun, atau kerja sama dengan Angkatan Bersenjata Myanmar.

Advertising
Advertising

"Salah satu jenderal yang mendapatkan sanksi itu antara lain Letnan Jenderal Aung Kyaw Zaw," tulis Frontier Myanmar dalam laporannya yang dirilis pada Senin 25 Juni 2018.

"Dia bertanggung jawab atas kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia serius yang dilakukan terhadap penduduk Rohingya di Negara Bagian Rakhine oleh Komando Barat selama periode itu," demikian pernyataan Uni Eropa.

Sanksi tersebut terkait dengan operasi pembebasan militer Agustus lalu yang menyebabkan sekitar 700 ribu etnis Muslim Rohingya melarikan diri dari negara bagian Rakhine ke Bangladesh.

Myanmar mengklaim operasi itu merupakan respon yang sah terhadap serangan pos polisi oleh milisis Arakan Rohingya, yang berlangsung pada akhir Agustus 2017.Seorang pria etnis Rohingya menerima perawatan medis di dalam ambulans di Bireuen, Aceh, 20 April 2018. Puluhan ribu Rohingya melarikan diri dari Myanmar lewat laut menyusul pecahnya kekerasan di negara bagian Rakhine di Myanmar barat pada tahun 2012. AP/Zik Maulana

Jenderal lain yang mendapatkan sanksi Uni Eropa adalah Mayor Jenderal Maung Maung Soe, yang memimpin Komando Barat dari Oktober 2016 hingga November 2017. Sebelumnya, Bangkok Post melaporkan, para jenderal tersebut telah dikenai sanksi oleh Amerika Serikat dan Kanada.

Baca: Jenderal Hlaing Serukan Myanmar Bersatu Hadapi Isu Rohingya

Berikutnya, Brigadir Jenderal Aung Aung, Komandan Divisi Infantri Ringan ke-33, Mayor Jenderal Khin Maung Soe, Komandan Divisi Infanteri Ringan ke-15, Brigadir Jendral Thura San Lwin, yang menjadi Komandan Polisi Penjaga Perbatasan dari Oktober 2016 hingga Oktober 2017, dan Thant Zin Oo, Komandan Batalyon Polisi Keamanan 8 juga dijatuhi sanksi dalam keputusan Senin.

Myanmar terus menghadapi tekanan internasional atas kekejaman terhadap Rohingya di Rakhine. Bahkan Mahkamah Kejahatan Internasional, ICC, mengancam menyeret Myanmar ke Mahkamah karena melakukan kejahatan kemanusiaan.

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

23 jam lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

5 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

6 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

6 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

6 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya