40 Inspektur Kecelakaan Perempuan Pertama Arab Saudi Siap Bekerja

Minggu, 24 Juni 2018 07:00 WIB

Perempuan Arab Saudi memegang ijazah mereka selama upacara kelulusan inspektur kecelakaan mobil perempuan gelombang pertama di Arab Saudi, beberapa hari sebelum penerapan pancabutan larangan mengemudi bagi perempuan di Riyadh, Arab Saudi, 21 Juni 2018.[REUTERS/Noemie Olive]

TEMPO.CO, Jakarta - Inspektur kecelakaan mobil perempuan angkatan pertama di Arab Saudi berlatih untuk menanggapi kecelakaan yang melibatkan pengemudi perempuan menyesuaikan pencabutan larangan mengemudi perempuan, yang mulai berlaku pada Minggu 24 Juni.

40 perempuan yang direkrut oleh perusahaan asuransi swasta, Najm, menghadiri perayaan kelulusan pada Kamis 21 Juni, di ibukota Riyadh. Mayoritas menutupi wajah mereka dengan niqab saat mereka berbaris untuk menerima diploma simbolik, seperti dilaporkan Reuters, 23 Juni 2018.

Baca: Gara-gara Pertunjukkan Sirkus, Kepala Hiburan Arab Saudi Dipecat

Hanya beberapa hari sebelum perempuan mengemudi di jalan raya, meskipun belum jelas kapan mereka memulai pekerjaan baru mereka dan bagaimana mereka akan menyesuaikan interaksi di muka publik di negara yang memisahkan gender secara ketat.

Perempuan Arab Saudi mengikuti upacara kelulusan inspektur kecelakaan perempuan Saudi pertama, 21 Juni 2018, beberapa hari sebelum penerapan pencabutan larangan mengemudi bagi perempuan.[Reuters/Noemie Olive]

Advertising
Advertising

Berakhirnya larangan mengemudi membuat perempuan untuk memainkan peran yang lebih besar dalam diversifikasi ekonomi dan sosial.

Hind Khalid Al-Zahid adalah perempuan Saudi pertama yang ditunjuk sebagai direktur eksekutif untuk perusahaan bandara, Dammam, dan memimpin Businesswomen Center di Kamar Dagang dan Industri Wilayah Timur. Dia melihat langkah bersejarah ini sebagai langkah maju yang besar bagi perempuan Arab Saudi yang berkarir.

“Perempuan yang diizinkan mengemudi sangat penting, tentu saja ini akan banyak membantu dalam pembangunan berkelanjutan karena pencabutan larangan mengemudi perempuan dinilai sebagai kesempatan bagus untuk meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja,” ujar Al-Zahid, seperti dilansir dari Arabnews.

Baca: Arab Saudi Rekrut Wanita Jadi Tentara Perbatasan

Dia menambahkan bahwa perempuan di pasar kerja kurang terwakili. Mereka mencapai 22 persen dari angkatan kerja nasional yang sekitar enam juta menurut perkiraan resmi. Menghapus larangan akan membantu untuk keterwakilan perempuan dalam angkatan kerja hingga 30 persen pada 2030.

Kementerian Dalam Negeri juga mempersiapkan hari-hari ketika para perempuan mengambil alih kemudi, membuka sekolah-sekolah mengemudi dan menyiapkan tempat bagi perempuan untuk menukarkan SIM asing mereka. Kementerian Dalam Negeri juga bekerjasama dengan perusahaan asuransi, Najm, untuk mempersiapkan para inspektur perempuan.

Otoritas Arab Saudi juga berencana untuk mendirikan sel tahanan untuk pelanggar lalu lintas khusus perempuan, tetapi sebelum terealisasi, untuk sementara waktu akan menahan pelanggar di pusat-pusat penahanan remaja.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

2 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

3 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya