Kerusuhan Meluas, Papua Nugini Darurat 9 Bulan

Senin, 18 Juni 2018 17:27 WIB

Kerusuhan Papua Nugini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Papua Nugini Peter O'Neill memberlakukan keadaan darurat 9 bulan di provinsi Southern Highlands akibat kerusuhan yang meluas dipicu sengketa hasil pemilu.

Pemberlakukan keadaan darurat membuat pemerintah pusat Papua Nugini menangguhkan pemerintah provinsi selama keadaan darurat dan mengerahkan pasukan dan penegak hukum untuk membantu memadamkan kerusuhan.

Baca: Dituduh Korupsi, PM Papua Nugini Didesak Mundur

"Situasi sedang dipulihkan di provinsi ini dan hari ini kami ingin meminta maaf kepada seluruh warga Papua Nugini atas kejadian baru-baru ini," kata O'Niell seperti dikutip dari CNN, 18 Juni 2018.

Kerusuhan dimulai ketika para pengunjuk rasa turun ke jalan di Mendi, ibu kota Provinsi Southern Highlands pada Kamis pekan lalu. Mereka memprotes keputusan pengadilan yang memenangkan gubernur regional William Powi, di tengah tuduhan kecurangan suara.

Pada puncak unjuk rasa, para pemrotes membakar rumah Powi dan gedung pengadilan setempat di kota Mendi akhir pekan lalu. Mereka juga menghancurkan satu pesawat milik maskapai nasional, Air Nugini di bandara.

Baca: Papua Nugini Tutup Kamp Pengungsi Australia

Advertising
Advertising

Maskapai Air Nugini menyatakan semua kru pesawat Dash 8 yang dihancurkan dan dibakar perusuh, selamat dan sudah kembali ke Port Moresby, ibukota Papua Nugini.

Joseph Tondop, komandan polisi provinsi Southern Highlands, mengatakan para pemrotes semakin brutal setelah membakar sebuah pesawat dan gedung pengadilan setempat. "Beberapa perusuh membawa pisau dan batu kecil," kata Tendop.

Tondop mengatakan pasukan pertahanan negara telah mengirim 100 tentara ke wilayah tersebut dan 100 tenaga lainnya sedang dalam perjalanan. Belum ada korban yang dilaporkan.

Papua Nugini, negara yang terletak di Pasifik ini terkenal kaya sumber daya alam. Negeri ini akan menjadi tuan rumah forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada November 2018 mendatang. Negara ini telah lama berjuang melawan kekerasan dan pelanggaran hukum.

CNN|INQUIRER

Berita terkait

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

13 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

20 hari lalu

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB

Israel dan Iran saling saling tuding dalam sidang darurat Dewan Kemanan PBB pada Ahad sebagai ancaman utama bagi perdamaian di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Israel Minta Dewan Keamanan PBB Adakan Rapat Darurat setelah Serangan Iran

21 hari lalu

Israel Minta Dewan Keamanan PBB Adakan Rapat Darurat setelah Serangan Iran

Dewan Keamanan PBB akan mengadakan pertemuan darurat setelah serangan Iran terhadap Israel, atas permintaan Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jasa Marga bagi Pemudik yang Alami Kondisi Darurat di Tol

28 hari lalu

Ini Pesan Jasa Marga bagi Pemudik yang Alami Kondisi Darurat di Tol

Jasa Marga memberikan panduan bagi para pemudik yang mengalami kondisi darurat selama perjalanan mudiknya.

Baca Selengkapnya

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

47 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

48 hari lalu

Faisal Basri sebut Jokowi Bikin Indeks Demokrasi RI Mendekati Nol, Lebih Rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste

Berdasar V-Dem Democracy Index 2024, Faisal Basri sebut Jokowi membuat indeks demokrasi mendekati nol, lebih rendah dari Papua Nugini dan Timor Leste.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

51 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

58 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

4 Maret 2024

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya