Sejumlah imigran Rohingya yang ditemukan terdampar mendapat perawatan medis di Kabupaten Bireuen, Aceh, 20 April 2018. Sebanyak 76 warga Rohingya, terdiri dari 42 laki-laki, 26 perempuan, dan delapan anak-anak, terdampar di perairan Aceh. ANTARA/Rahmad
TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan bus di jalan raya Thailand telah menyelamatkan gadis Rohingya berusia 15 tahun dari praktek perdagangan manusia.
Remaja Rohingya itu termasuk di antara delapan penumpang Rohingya di sebuah truk yang dikejar oleh polisi setelah melaju melewati pos pemeriksaan di provinsi Nakhon Si Thammarat, Thailand pada 8 Juni.
Truk itu kemudian kehilangan kendali dan menabrak sisi jalan. Pengemudi kemudian melarikan diri dari tempat kejadian.
Polisi kemudian menahan delapan penumpang etnis Rohingya. Penyelidikan polisi kemudian menyimpulkan gadis Rohingya yang menumpang bus merupakan korban perdagangan manusia. Ia sedang dalam perjalanan untuk dipaksa menikah dengan seorang pria Malaysia.
"Jadi, tim multidisiplin yang menyelidiki kasus ini telah memutuskan untuk memperlakukan kasus ini sebagai kasus perdagangan manusia," kata seorang sumber, seperti dilansir Asia One pada 12 Juni 2018.
Advertising
Advertising
Kepala kepolisian Nakhon Si Thammarat, Pol May Jendral Wanchai Ekpornpich mengatakan akan mempercepat penyelidikan terkait kasus perdagangan manusia yang melibatkan pengungsi Rohingya tersebut.