Eks Bos Cambridge Analytica Akui Terima Data Facebook

Kamis, 7 Juni 2018 18:00 WIB

Alexander Nix, eks CEO Cambridge Analytica saat tiba di kantor Cambridge Analytica di London, Inggris, 20 Maret 2018.[REUTERS/Henry Nicholls]

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Direktur Cambridge Analytica mengakui bahwa perusahaannya telah menerima data pengguna dari peneliti mengenai rincian pribadi pengguna Facebook. Pernyataan ini bertentangan dengan kesaksian sebelumnya yang diutarakan kepada anggota parlemen Inggris.

Cambridge Analytica, yang disewa oleh Donald Trump pada 2016, membantah telah bekerjasama dalam kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat dengan memanfaatkan data yang diduga diambil tanpa izin dari sekitar 87 juta pengguna Facebook.

Baca: Facebook Berbagi Data dengan Perusahaan Cina, AS Khawatir?

Mantan Direktur Cambridge Analytica, Alexander Nix, dalam kesaksian sebelumnya kepada komite parlemen, juga membantah konsultasi politik dan data yang diberikan oleh Aleksandr Kogan, seorang peneliti terkait dengan skandal ini.

Namun pada Rabu dia mengatakan telah menerima data dari Kogan, seperti dilaporkan Reuters, 7 Juni 2018.

Advertising
Advertising

"Tentu saja, jawaban atas pertanyaan ini seharusnya 'ya'," kata Nix, ketika ditanya apakah Cambridge Analytica masih menyimpan data dari peneliti.

Terkait pernyataan yang berbeda ini ia membantah sengaja membohongi anggota parlemen Inggris dan mengatakan perusahaan telah menghapus data, yang tidak berguna.

Komisi parlemen sedang menyelidiki berita palsu, dan berfokus pada peran Cambridge Analytica dan Facebook dalam pemilihan Brexit 2016 serta pemilihan Presiden AS yang memenangkan Donaldn Trump.

Baca: Skandal Facebook, Ini 5 Pemain Kunci di Cambridge Analytica

Kantor Cambridge Analytica Mulai Digeledah


Dalam rekaman yang dirilis Channel 4, Nix sempat meminta maaf dan mengaku kampanye online Cambridge Analytica memainkan peran yang menentukan dalam kemenangan pemilihan Trump. Namun dia membela reputasi konsultasi dan mengatakan dia telah menjadi korban.


Nix menegaskan bahwa Cambridge Analytica tidak terlibat dalam kampanye Brexit berdasarkan sebuah laporan oleh Komisi Pemilihan dari pernyataan Christopher Wylie, yang mengatakan kepada komite bahwa Cambridge Analytica memainkan peran penting dalam kampanye Brexit. Nix juga membantah tulisan di Financial Times bahwa ia telah menarik uang sebesar US$ 8 juta atau Rp 11 miliar dari Cambridge Analytica sebelum kebangkrutan bulan lalu.

Baca: Cambridge Analytica Tutup, Imbas Skandal Data Facebook


Anggota parlemen meminta Nix untuk kembali menghadapi pertanyaan tentang ketidakkonsistenan dalam bukti yang ia paparkan. Kogan sendiri telah mengaku kepada anggota parlemen bahwa dia memberikan Cambridge Analytica data.

Facebook mengatakan Kogan memanen data dengan membuat aplikasi pada platform yang diunduh oleh 270.000 orang, menyediakan akses tidak hanya untuk mereka sendiri tetapi juga data pribadi teman mereka. Facebook mengatakan Kogan melanggar kebijakannya dengan menyerahkan data ke Cambridge Analytica.

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

11 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

18 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

30 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

33 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

37 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

37 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

38 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

40 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

51 hari lalu

Begini Cara Download Stiker WhatsApp Edisi Ramadan

WhatsApp meluncurkan paket stiker terbarunya di Indonesia berkaitan dengan bulan Ramadan. Begini cara downlioad stiker WhatsApp edisi Ramdan.

Baca Selengkapnya

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

51 hari lalu

Facebook Disebut Memblokir Akun Jurnalis Foto Gaza Motaz Azaiza

Jurnalis foto terkenal Palestina asal Gaza, Motaz Azaiza, memposting di akun X-nya bahwa dia telah dilarang di Facebook.

Baca Selengkapnya