Kisah Inspiratif Pengungsi Somalia Pengumpul Sampah Plastik

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Juni 2018 13:46 WIB

ilustrasi sampah plastik (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Adow Sheikh Aden, 32 tahun, menjadi bahan pergunjingan ketika ia mulai mengumpulkan botol-botol plastik air minum, ember plastik bocor dan jeriken tua di kamp pengungsian Dadaab, Kenya. Sebab bagi masyarakat Kenya, mengumpulkan sampah-sampah plastik bukan hal normal.

“Semua orang awalnya mencemooh dan mengatakan saya gila karena mengumpulkan sampah. Di sini mengumpulkan sampah bukan hal yang lazim dilakukan. Kemudian saya menjelaskan bahwa saya mendaur ulang sampah untuk membantu kebersihan lingkungan dan kesehatan komunitas kami. Saya juga menjual plastik supaya menghasilkan uang sehingga saya dapat menafkahi hidup saya dan keluarga lebih baik”, kata Adow yang dikutip dari Reuters, Selasa, 5 Juni 2018.

Baca: Sampah Plastik Muara Angke Masih Tersisa 40 Persen

Sampah-sampah plastik yang telah dikumpulkan, diproses melalui mesin penghancur plastik dan kompresor. Adow dan beberapa pengungsi yang ikut mendaur ulang sampah sudah berhasil mendaur sebanyak enam ton sampah plastik. Keuntungan yang didapat pun fantastis, mencapai 160 ribu Shilling Kenya atau sekitar Rp.22 juta.

Sekarung pecahan jerigen plastik yang didaur ulang oleh pengungsi yang dipekerjakan dalam proyek oleh Masyarakat Palang Merah Kenya dekat kamp pengungsi Dabaab di Garissa County, Kenya pada 30 Mei 2018. Thomson Reuters Foundation/Nita Bhalla

Advertising
Advertising

Baca: Kementerian Ingin Sampah Plastik Teluk Jakarta Bernilai Ekonomi

Proyek daur ulang sampah di kampung Dadaab atau DWRP saat ini dikoordinir oleh organisasi Kenya Red Cross Society atau KRCS. Penanggung jawab proyek KRCS, Nelly Saiti, mengatakan mendaur ulang sampah plastik telah berdampak besar pada bisnis berkelanjutan para pengungsi. Potensi ini dapat dicontoh oleh kamp pengungsi besar lainnya seperti Bidi Bidi di Uganda, Kakuma di Kenya, dan kamp pengungsi Nyarugusu di Tanzania.

Seorang pengungsi lain, Abtidon Ali Mahat, 45 tahun, merasakan keuntungan setelah ikut dalam proyek daur ulang sampah plastik ini. Ia mendapat upah delapan ribu shilling Kenya atau sekitar Rp.1,1 juta dan dapat membiayai pernikahannya pada 2011 dari uang daur ulang sampah plastik ini. Pada 2017, ia mampu menabung hingga 12 ribu shilling Kenya atau sekitar Rp.1,7 juta.

Daur ulang sampah plastik telah membuka peluang baru bagi para pengungsi Somalia di Kenya. Larangan pemerintah Kenya untuk para pengungsi mencari pekerja di luar area kampung, membuat keterbatasan lahan pekerjaan. Pengungsi mencari nafkah dari sektor ternak, tata busana, pangan, dan pemanfaatan generator listrik dari sinar matahari.

Proyek daur ulang sampah di kamp pengungsian Dadaab ini sempat mendapat pandangan pekerjaan rendah di mata masyarakat. Namun dampak baik yang dihasilkan membuat pandangan tersebut berubah. Upaya Adow dalam mengatasi permasalahan plastik ini masuk dalam kampanye Hari Lingkungan Sedunia 5 Juni.

Sementara itu, Nelly mengatakan bahwa proyek daur ulang sampah plastik di kampung pengungsi Dadaab ini dapat mengubah stereotip masyarakat tentang pengungsi. Pengungsi dapat berkontribusi bagi kehidupan sosial dan membantu sesama dalam menjaga kelestarian alam.


REUTERS | THE STAR | AUDREY ANGELICA LOHO

Berita terkait

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

2 hari lalu

Kandungan Plastik dalam Makanan dan Minuman: Dampak Kesehatan dan Cara Kurangi Konsumsi Mikroplastik

Penelitian menunjukkan bahwa hampir semua makanan kita mengandung mikroplastik, dalam bentuk apa saja? Apa bahaya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

9 hari lalu

Koalisi Desak Pemimpin ASEAN Sukseskan Perjanjian Plastik Global untuk Akhiri Pencemaran

TEMPO, Jakarta- Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil mendesak pemimpin ASEAN untuk mengambil sikap tegas dalam negosiasi yang sedang berlangsung untuk mengembangkan instrumen hukum internasional yang mengikat demi mengatasi pencemaran plastik, termasuk di lingkungan laut.

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

13 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

21 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

22 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

27 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya