Pertemuan Menlu Retno dan Menlu Amerika Serikat Bahas Kerja Sama

Reporter

Tempo.co

Rabu, 6 Juni 2018 12:53 WIB

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, berada di Markas Besar PBB, New York, dalam rangka kampanye keanggotaan tidak tetap Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB (DK PBB), Selasa, 5 Juni 2018. Sumber: Dokumen Kemenlu

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo, dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, melakukan pertemuan bilateral di Washington DC, Selasa, 5 Juni 2018. Dalam pertemuan itu, kedua menlu menegaskan kembali hubungan kemitraan strategis Indonesia-Amerika Serikat dan menyetujui bahwa kedua negara harus melanjutkan kerja sama serta mempromosikan kebebasan dan keterbukaan di Indo-Pasifik.

Indonesia dan Amerika Serikat berkomitmen untuk memperdalam kerja sama bidang pemberantasan terorisme.

Dalam kesempatan itu, kedua menlu juga mendiskusikan masalah di kawasan seperti Korea Utara dan sengketa Laut Cina Selatan.

Baca: Indonesia dan Amerika Serikat Pererat Kerja Sama Kemaritiman

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, berada di Markas Besar PBB, New York, dalam rangka kampanye keanggotaan tidak tetap Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB (DK PBB), Selasa, 5 Juni 2018. Sumber: Dokumen Kemenlu

Advertising
Advertising

Baca: Amerika Cabut Embargo Kopassus, Moeldoko: Hubungan Sudah Membaik

Sebelum melakukan pertemuan dengan Menlu Pompeo, Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulis mengatakan Menlu Retno berada di Amerika Serikat dalam rangka kampanye keanggotaan tidak tetap Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

“Sebagai Kandidat Anggota Tidak Tetap DK PBB, Indonesia akan meyuarakan harapan dan pandangan negara negara jika terpilih sebagai anggota non-permanen DK PBB, dan menjadi bridge-builder serta dalam mewujudkan kesamaan cita-cita perdamaian dan kesejahteraan dunia,” kata Retno dalam sambutannya meyakinkan para Duta Besar dan diplomat negara sahabat mengenai komitmen Indonesia sebagai Mitra Sejati Perdamaian Dunia, Senin, 4 Juni 2018 waktu Amerika Serikat.

Menurut Retno, Indonesia mencalonkan diri untuk anggota tidak tetap PBB karena memiliki rekam jejak yang jelas. Rekam jejak Indonesia bagi perdamaian, kemanusiaan dan kesejahteraan global dapat dilihat dari berbagai aksi dan kontribusi yang dibangun dalam beberapa dekade.

Sedangkan terkait isu kemanusiaan, Retno menjelaskan bahwa Indonesia hadir dan berada di depan saat negara-negara anggota PBB membutukan bantuan kemanusiaan, termasuk pada bencana alam Haiti, Fiji dan Nepal. Demikian pula para penggiat kemanusiaan Indonesia, yang saat ini berada antara lain di Cox Bazaar, Rakhine State, Gaza dan Marawi, sebut Menlu RI.

Saat ini, ada ribuan pasukan perdamaian Indonesia bertugas di berbagai misi perdamaian PBB di dunia. Hal ini merupakan contoh sebagian kecil dari kontribusi Indonesia bagi masalah perdamaian dan kesejahteraan dunia.

Untuk memenangi kursi DK PBB, dilakukan proses pemilihan di Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 8 Juni 2018. Indonesia akan bersaing dengan Maladewa dan harus mendapatkan dukungan dari setidaknya dua per tiga anggota PBB. Jika terpilih, Indonesia akan resmi mengisi kursi tersebut terhitung 1 Januari 2019.

Berita terkait

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

9 jam lalu

Pimpinan MPR RI Akan Bangun Komunikasi Politik

Menjelang transisi politik kepemimpinan nasional, MPR RI akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

12 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

19 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

2 hari lalu

AS Kembalikan Barang Antik yang Dicuri dari Indonesia dan Kamboja

Jaksa wilayah New York AS menuduh dua pedagang seni terkemuka melakukan perdagangan ilegal barang antik dari Indonesia dan Cina senilai US$3 juta.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

2 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

2 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

3 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

3 hari lalu

Menlu Retno Bilang Veto di PBB Tak Surutkan Dukungan RI untuk Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, Indonesia akan tetap menjalankan diplomasi guna mendukung perjuangan bangsa Palestina.

Baca Selengkapnya

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

4 hari lalu

Ini Target Indonesian di World Water Forum ke-10

World Water Forum ke-10 merupakan kesempatan emas bagi Indonesia untuk mendorong terciptanya solusi konkret untuk mengatasi persoalan air

Baca Selengkapnya

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

5 hari lalu

Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.

Baca Selengkapnya