Israel Bongkar Sekolah Palestina di Yerusalem, Dianggap Ilegal

Sabtu, 2 Juni 2018 07:05 WIB

Sejumlah pelajar Palestina belajar di sekolah darurat setelah sekolah mereka dihancurkan pasukan Israel, di Hebron, Tepi Barat, 10 April 2018. REUTERS/Mussa Qawasma

TEMPO.CO, Jakarta - Hari itu, pemandangan terakhir anak-anak Palestina bersekolah dan bermain di halaman sekolah sebelum musim libur dimulai di kawasan permukiman Jahalin Bedouin di Khan al-Ahmar. Israel akan meratakannya dengan tanah karena dianggap ilegal.

Laporan Al Jazeera, Jumat, 1 Juni 2018, menyebutkan, sekolah yang terancam diambrukkan itu berlokasi hanya beberapa kilometer di sebelah timur Yerusalem, yakni di kawasan permukiman Jahalin, Khan al-Ahmar. "Pembongkaran sekolah itu atas perintah otoritas Israel."

Lihat foto: Sekolah Dihancurkan Israel, Pelajar Palestina Belajar di Tenda

Sejumlah anak-anak Palestina berjalan menuju rumah mereka setelah pulang sekolah di Yerusalem timur di Jabel Mukhaber, 12 Juni 2017. REUTERS/Ammar Awad

Pembongkaran tersebut, tulis Al Jazeera, berdasarkan keputusan Mahkamah Agung Israel pekan lalu yang memerintahkan penghancuran sekolah tersebut karena dibangun tanpa dilengkapi izin mendirikan bangunan.

Advertising
Advertising

Gedung sekolah untuk anak-anak Palestina itu berdiri di Area C. Bila mengacu pada Kesepakatan Oslo 1993, kawasan tersebut di bawah kontrol sipil dan pasukan keamanan Israel. Karena itu, semua warga Palestina yang mendirikan bangunan, termasuk sekolah, harus mengajukan izin mendirikan bangunan kepada Israel.Seorang guru mengecek lemari di lokasi sekolah yang dihancurkan pasukan Israel, di Hebron, Tepi Barat, 10 April 2018. REUTERS/Mussa Qawasma

Dengan demikian, bangunan yang terletak di Area C, yang meliputi 61 persen di daerah pendudukan Tepi Barat, dianggap ilegal oleh pemerintah Israel dan harus dirobohkan.

Baca: Palestina Desak PBB Selidiki Israel Atas Insiden Gaza

Saat ini, gedung sekolah Palestina yang berdiri di atas lahan Khan al-Ahmar dan sekitar Bedouin menampung lebih-kurang 200 anak. Menurut sejumlah laporan, gedung tersebut dibangun atas bantuan lembaga swadaya masyarakat asal Italia, Terra, pada 2009. Gedung tersebut didirikan dari bahan baku tanah liat dan karet ban sehingga dinamakan Sekolah Ban. Sekolah ini tidak memiliki fasilitas dasar, seperti listrik, telepon, saluran air, dan laboratorium.

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

42 menit lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

3 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

4 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

5 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

6 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

10 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

11 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

12 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

13 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya