Kepala Intelijen Australia: Spionase Cina ke Australia Meningkat

Sabtu, 26 Mei 2018 13:00 WIB

Kepala badan intelijen Australia atau ASIO, Duncan Lewis, 31 Mei 2017.[abc.net.au]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala badan intelijen Australia atau Australia Security Intelligence Organisation (ASIO), Duncan Lewis, menyebut aksi spionase yang dilakukan Cina semakin meningkat terutama dalam urusan politik dalam negeri.

Pernyataan Lewis dilontarkan di hadapan parlemen Kamis 24 Mei 2018, dengan menyebut ""Skala kegiatan intelijen asing saat ini...tidak terduga," seperti dikutip Sout China Morning Post, 26 Mei 2018.


Lewis mengatakan peretas mengincar informasi rahasia Australia seperti kerjasama, hubungan luar negeri, posisi diplomatik, militer dan ekonomi.

""Spionase, campur tangan, sabotase, dan aktivitas lain yang dapat mengancam kepentingan negara kita, bisa menghancurkan potensi kedaulatan, keamanan dan kesejahteraan kita. Faktanya saat ini ada lebih banyak perwira untuk intelijen asing dibanding selama perang dingin, dan mereka memiliki banyak cara untuk menyerang kita,”" ungkap Lewis dalam sesi rapat parlemen di Canberra, Australia.

Baca: Cina Dituduh Lakukan Aksi Intelijen Besar-Besaran di Australia

Advertising
Advertising


Lewis sendiri mendukung upaya pemerintah mereformasi aturan untuk memperkuat dan memodernisasi undang-undang penyelidikan yang menuntut dugaan campur tangan politik.

Pernyataan Lewis menyusul dugaan politisi senior Andrew Hastie pada Selasa 22 Mei, menyatakan bahwa seorang miliarder Cina-Australia, dan penyumbang dana politik besar, telah diidentifikasi oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat sebagai otak dibalik plot penyuapan seorang pejabat tinggi PBB. .


Pemerintah Cina menolak tuduhhan ini dan mengecam undang-undang intervensi asing yang bisa meerusak langkah cina membangun opini kebijakan dan demokrasi.

Baca: Hacker Cina juga Diduga Jebol Kantor Intelejen Australia


Paket undang-undang intervensi asing Australia disahkan pada 7 Desember 2017 dalam usaha reformasi undang-undang Austarlia. Undang-undang ini berisi upaya meningkatkan spionase, kerahasiaan, pengkhianatan, sabotase dan pelanggaran terkait campur tangan asing dalam ekonomi negara, seperti dikutip dari ag.gov.au, 26 Mei 2018.

Skema Undang-undang Transparansi Pengaruh Asing memperkenalkan wajib daftar untuk individu dan lembaga yang memiliki perjanjian tertentu, atau melakukan kegiatan yang mewakili entitas asing.

Apakah seseorang atau lembaga perlu mendaftar tergantung pada siapa keterwakilan entitas asing, sifat kegiatan, tujuan kegiatan, dan pertimbanngan, apakah individu tersebut baru menjabat posisi penting di Australia.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

32 menit lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

1 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

21 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

22 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya