Kemenlu Peringatkan Risiko TKI Berpaspor Data Palsu

Reporter

Tempo.co

Jumat, 25 Mei 2018 23:15 WIB

Ilustrasi: Sejumlah calon TKI ilegal asal Indonesia yang diduga menjadi korban perdagangan manusia diamankan oleh petugas BNP2TKI di ruang tunggu keberangkatan Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Maret 2016. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri memperingatkan risiko data palsu pada paspor TKI. Data palsu bukan hanya akan menyulitkan TKI itu sendiri, tapi juga otoritas berwenang saat melakukan pendataan.

Menurut Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, kesulitan yang akan dihadapi jika seorang TKI memasukkan data palsu antara lain saat proses pemulangan jenazah TKI yang meninggal dunia di luar negeri. Data palsu pada paspor akan membuat Kementerian Luar Negeri kesulitan, ke mana harus memulangkan jenazah. Selain itu, keluarga ahli waris pun sulit menuntut haknya.

"Bukan cuma orang yang masih hidup yang bikin kami pusing, tapi yang sudah mati pun ada yang masih bikin pusing. Pertama, masalah data. Tidak sedikit WNI yang menggunakan data palsu di paspor, sehingga susah kalau meninggal dunia di luar negeri dan mau mengembalikan jenazah. Kami menemukan jenazah-jenazah tak dikenal," kata Iqbal, Kamis, 24 Mei 2018, di Jakarta.

Baca: WNA Suriah Terlibat Perdagangan 75 TKI ke Sudan

Staf Konsuler KJRI Penang dan pejabat Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyherahkan jenazah Santi Restauli Simbolon, TKI asal Deli Serdang Sumatera Utara yang ditemukan tewas dalam lemari di rumah kontrakan temannya di Malaysia.

Advertising
Advertising

Baca: Hanif Dhakiri Beberkan Upaya Pemerintah Bebaskan TKI Zaini Misrin

Dia pun menceritakan pengalamannya menangani kasus seorang TKI ilegal di Malaysia yang sakit keras. TKI itu ingin berobat tapi waswas karena tak punya dokumen dan takut ketahuan. Walhasil, TKI itu meminjam data milik temannya. Di luar dugaan, TKI tersebut meninggal dunia dan yang tercatat dalam surat kematian adalah identitas teman TKI yang meminjamkan datanya tersebut.

"Dari lebih 2.5 juta WNI di Malaysia, terdapat sekitar 2.000 kematian WNI per tahun karena berbagai sebab. Saat hendak memulangkan dan harus mencari datanya, kami dibikin pusing karena tidak sedikit yang ilegal dan memalsukan data" kata Iqbal.

Banyak keluarga TKI yang tidak bisa mengklaim hak waris karena terdapat perbedaan data dokumen identitas diri. Dengan begitu, Iqbal memperingatkan kepada TKI atau WNI agar tidak memalsukan data karena akan mempersulit upaya perlindungan.

Dia menuturkan untuk memulangkan jenazah dari luar negeri ke kampung halaman TKI tidak murah. Misalnya, untuk pemulangan jenazah dari Malaysia ke Nusa Tenggara Timur, Indonesia, dana yang dibutuhkan sekitar RM 5.000 atau Rp 15 juta. Pihaknya mencatat, di Malaysia, kasus terbesar TKI meninggal dunia adalah karena TBC, yang tidak terdeteksi sejak di Indonesia karena bekerja melalui jalur ilegal, sehingga tidak melakukan tes kesehatan.

Berita terkait

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

3 hari lalu

Ini Perkiraan Gaji TKI di Jepang dan Rincian Upah Minimumnya

Berikut ini perkiraan gaji TKI di Jepang berdasarkan UMR masing-masing prefektur serta untuk pemagang. Ketahui informasinya sebelum mendaftar.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

12 hari lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

18 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

21 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

23 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

27 hari lalu

6 Cara Bayar Paspor di M-Paspor Lewat M-Banking, Cepat dan Mudah

Pembayaran paspor kini bisa dilakukan secara online melalui m-Banking. Berikut cara pembayaran M-Paspor lewat m-Banking yang mudah.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

30 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Permohonan Visa Ditolak, Periksa 6 Kesalahan Umum Ini

40 hari lalu

Permohonan Visa Ditolak, Periksa 6 Kesalahan Umum Ini

Kalau sedang merencanakan perjalanan ke luar negeri, memahami kesalahan umum tentang pengajuan visa dapat meningkatkan peluang visa disetujui

Baca Selengkapnya

Pembuatan E-Paspor Kini Bisa Dilakukan di Seluruh Kantor Imigrasi

41 hari lalu

Pembuatan E-Paspor Kini Bisa Dilakukan di Seluruh Kantor Imigrasi

Pembuatan e-paspor atau paspor elektronik kini bisa dilakukan di 126 kantor imigrasi. Simak kelebihan e-paspor dibanding paspor biasa.

Baca Selengkapnya

Cerita Mahasiswa Ferienjob Soal Paspor yang Ditahan Imigrasi Bandara dan Polres Imbas Surat dari Dikti

45 hari lalu

Cerita Mahasiswa Ferienjob Soal Paspor yang Ditahan Imigrasi Bandara dan Polres Imbas Surat dari Dikti

Imbas penahanan paspor ini membuat beberapa mahasiswa Universitas Jambi yang hendak berangkat ferienjob tertunda dan kehilangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya