Kemenlu Serukan WNI di Perbatasan Oman-Yaman Segera Keluar

Reporter

Tempo.co

Jumat, 25 Mei 2018 17:48 WIB

Warga melintas dekat reruntuhan bangunan Istana Kepresidenan Yaman yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2018. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI atau Kemenlu menghimbau masyarakat Indonsia yang berada di wilayah perbatasan Oman dan Yaman segera meninggalkan area itu. Hal ini menyusul rencana Oman yang akan menutup pintu perbatasannya dengan Yaman demi alasan keamanan.

"Kami takut pintu perbatasan Yaman-Oman ditutup karena itu pintu para WNI untuk keluar. Namun kami menyadari, adanya gelombang militan bisa menimbulkan ketidak stabilan di Oman. Dulu, Oman membuka pintu perbatasan untuk kemanusiaan, tetapi sekarang karena adanya masalah keamanan, maka mereka menutup pintu perbatasan. Untuk itu, kami menyerukan kepada WNI agar jangan ke sana dan yang ada di sana segera keluar," kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Lalu Muhammad Iqbal, dalam sebuah acara buka puasa bersama media, Kamis, 24 Mei 2018.

Baca: Arab Saudi Perang di Yaman Direstui PBB dan Amerika Serikat

Seorang pria melihat reruntuhan bangunan Istana Kepresidenan Yaman yang rusak akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2018. Serangan udara koalisi Arab Saudi terjadi hanya beberapa jam setelah sistem pertahanan udara Arab Saudi mencegat dua rudal balistik yang diluncurkan Houthi. AP

Baca: Arab Saudi Masuk Daftar Hitam Pembunuh Anak Yaman

Advertising
Advertising

Sebelumnya pada 6 Mei 2018, Oman telah menerbikan edaran mengenai larangan melintasi perbatasan Yaman-Oman kepada seluruh Warga Negara Asing atau WNA. Larangan itu terkait hasil pantauan pemerintah Kesultanan Oman atas perkembangan situasi politik dan keamanan di Yaman yang mengkhawatirkan pintu perbatasan ini menjadi lalu-lintas penyelundupan senjata.

Selain Oman, Yaman juga berbatasan dengan Arab Saudi. Namun hanya pintu perbatasan Yaman-Oman saat ini masih bisa dilintasi.

Keterangan tertulis Direktorat Perlindungan WNI Kemenlu pada Kamis, 24 Mei 2018, menyebut perang sipil di Yaman belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir. Sebaliknya, akses keluar masuk Yaman lewat pintu perbatasan Arab Saudi dan Oman semakin sulit. Kondisi ini menyulitkan Kemenlu untuk memberikan perlindungan kepada WNI di Yaman dan WNI yang hendak keluar Yaman.

Sejak awal perang sipil Yaman meletup pada 2014, Indonesia telah memfasilitasi pemulangan WNI yang terkena dampak perang ini. Indonesia total telah mengevakuasi 1.925 WNI dan 173 WNA dari Yaman melalui jalur darat, laut dan udara. Terhitung sejak 2015, Indonesia telah menerbitkan larangan WNI ke Yaman dan larangan ini sampai sekarang masih diberlakukan.

Data Kemenlu memperlihatkan, masih ada sekitar 1.000 WNI - 1.600 WNI bertahan di Yaman, umumnya di Provinsi Hadramaut. Umumnya para WNI itu adalah mahasiwa.

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

22 hari lalu

Alasan Kemenlu Imbau WNI Tunda Rencana Perjalanan ke Iran dan Israel

Kemenlu mengimbau WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

23 hari lalu

Kementerian Luar Negeri RI Imbau WNI untuk Tunda Perjalanan ke Iran atau Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengimbau warga negara Indonesia (WNI) untuk menunda perjalanan ke Iran maupun Israel jika tidak mendesak.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

26 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

51 hari lalu

Pejabat Senior Hamas dan Houthi Adakan Pertemuan Langka, Ini yang Dibahas

Tokoh-tokoh senior dari Hamas dan pemberontak Houthi di Yaman mengadakan pertemuan membahas koordinasi tindakan mereka terhadap Israel

Baca Selengkapnya

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

53 hari lalu

Houthi Yaman Klaim Uji Coba Rudal Hipersonik

Houthi di Yaman yang dikenal sebagai Gerakan Ansar Allah, dilaporkan melakukan uji tembak rudal hipersonik

Baca Selengkapnya

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

53 hari lalu

AS Diam-diam Minta Bantuan Iran Hentikan Serangan Houthi ke Laut Merah

Pejabat AS dan Iran diam-diam bertemu beberapa kali untuk membahas serangan Houthi Yaman di Laut Merah.

Baca Selengkapnya

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

56 hari lalu

Al Qaeda Umumkan Kematian Pemimpinnya, Penyebab Masih Misteri

Al Qaeda Yaman mengumumkan kematian pemimpinnnya. Pemimpin baru telah diumumkan.

Baca Selengkapnya

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

59 hari lalu

Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Volume perdagangan lewat Terusan Suez turun hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 akibat serangan Houthi.

Baca Selengkapnya