Pusat Penghapusan Facebook di Jerman Mulai Beroperasi

Rabu, 23 Mei 2018 05:40 WIB

Germany's new Network Enforcement Act (NetzDG).[newyorktimes]

TEMPO.CO, Jakarta - Keamanan ketat dipasang di sebuah gedung di tepi barat Berlin. Di dalamnya terpampang tanda memperingatkan: "Semua orang yang masuk tanpa lencana adalah mata-mata!". Tersebar di lima lantai, ratusan pria dan wanita duduk di enam deret di depan layar komputer mereka. Semua telah menandatangani perjanjian kerahasiaan. Empat spesialis mental siap membantu mereka seminggu penuh.

Mereka adalah agen Facebook dan mereka memiliki kewenangan untuk memutuskan apa itu kebebasan berbicara dan apa itu ujaran kebencian.

Ini adalah pusat penghapusan data, salah satu yang terbesar yang dimiliki Facebook, dengan lebih dari 1.200 moderator konten. Mereka membersihkan konten mulai dari propaganda teroris, simbol Nazi, pelecehan anak - yang melanggar hukum atau standar komunitas perusahaan berdasarkan undang-undang Germany's new Network Enforcement Act (NetzDG).

Baca: Perangi Hoax, Facebook Siapkan Sejumlah Fitur Ini

Jerman menjadi rumah bagi undang-undang ujaran kebencian online baru yang terkenal ketat dan telah menjadi laboratorium untuk salah satu masalah paling mendesak bagi pemerintah saat ini: bagaimana mengatur jaringan sosial online terbesar di dunia.

Advertising
Advertising

Di seluruh dunia, Facebook dan jejaring sosial lainnya menghadapi tantangan mereka untuk menjaga privasi, hoax, dan ujaran kebencian. Ketika dunia menghadapi masalah ini, Eropa, khususnya Jerman, muncul sebagai pelaksana de facto untuk menangani masalah ini. Penindakan konten digital di Berlin untuk mengatasi ujaran kebencian diatur dalam Germany's new Network Enforcement Act (NetzDG), dan mulai berlaku pada 1 Januari, serta diawasi ketat oleh negara-negara lain.

Ilustrasi Penyebaran Hoax di Facebook. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


"Bagi mereka, data adalah bahan mentah yang menghasilkan uang," kata Gerd Billen, sekretaris negara di Kementerian Kehakiman dan Perlindungan Konsumen Jerman.

“Bagi kami, perlindungan data adalah hak fundamental yang mendukung institusi demokrasi kami,” ujar Gerd Billen.

Pusat penghapusan melampaui undang-undang, tetapi upaya perlu ditindaklanjuti. Setiap hari moderator konten di Berlin, disewa oleh perusahaan pihak ketiga dan bekerja secara eksklusif di Facebook, untuk meretas ribuan unggahan yang ditandai oleh pengguna karena mengganggu atau berpotensi ilegal dan membuat ujaran kebencian. Richard Allan, wakil presiden Facebook untuk kebijakan publik di Eropa menyatakannya, "Kami tidak ingin menjadi penengah kebebasan berbicara."

Baca: Ada Ribuan Konten Negatif Terkait Terorisme, Ini Langkah Facebook


Pusat Penghapusan Facebook di Berlin dijalankan oleh Arvato, perusahaan penyedia layanan Jerman milik konglomerat Bertelsmann. Mereka harus tahu standar komunitas Facebook dan mulai Januari dasar-dasar ujaran kebencian. Pusat Penghapusan Facebook di Berlin diresmikan dengan 200 karyawan pada tahun 2015, yang mengawasi Jerman yang dipenuhi ratusan ribu migran.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

2 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

3 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

3 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

9 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

9 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

10 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

10 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

11 hari lalu

Galih Loss jadi Tersangka Penodaan Agama yang Diunggah di TikTok, Polisi Sebut untuk Cari Endorse

Dalam proses pemeriksaan, Galih Loss disebut membuat konten ujaran kebencian hingga penodaan agama di akun TikTok untuk mencari endorse.

Baca Selengkapnya

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

11 hari lalu

Usai jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama, Galih Loss Ditahan di Rutan Polda Metro Jaya

Ditreskrimsus Polda Metro Jaya resmi menetapkan Galih Noval Aji Prakoso alias Galih Loss sebagai tersangka dugaan penyebaran kebencian di TikTok.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

11 hari lalu

Polda Metro Jaya Tetapkan Tiktokers Galih Loss jadi Tersangka Dugaan Penodaan Agama

Polda Metro Jaya menetapkan Galih Loss sebagai tersangka penyebaran kebencian dan penodaan agama lewat Tiktoknya @galihloss3.

Baca Selengkapnya