Terdampak Perang Suriah, Lebanon Adakan Pemilu Setelah 9 Tahun

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Mei 2018 10:17 WIB

KAA, Bendera nasional Libanon. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Lebanon untuk pertama kalinya setelah sembilan tahun menyelenggarakan pemilu parlemen pada Minggu, 6 Mei 2018. Sama seperti di negara lainnya, pemilu di Lebanon seharusnya diselenggarakan setiap empat tahun sekali, tetapi perang sipil Suriah yang meletup pada 2011, telah berdampak pada Lebanon yang merupakan negara tetangga terdekat Suriah.

Baca: Arab Saudi: Lebanon Deklarasikan Perang

Yasmin Shah dan Uzma Anjum, mempersiapkan bahan-bahan makanan yang nantinya akan disumbangkan untuk para pengungsi Suriah di Libanon, saat berada di Ontario, Kanada, 24 November 2015. REUTERS/Fred Thornhill

Masyarakat Lebanon saat ini frustrasi dengan korupsi yang mewabah dan perekonomian negara itu yang mandek. Pada Minggu, 6 Mei 2018, para politisi Lebanon mendesak seluruh masyarakat agar memberikan hak suara mereka. Aparat keamanan berupaya mengamankan pemilu menyusul terjadinya sejumlah ketegangan di beberapa tempat pemungutan suara.

Baca: Lebanon: Pajak Israel Menyasar Umat Kristen

Advertising
Advertising

"Jika Anda ingin perubahan, Anda harus melatih hak Anda," kata Presiden Lebanon, Michel Aoun, menyerukan kepada seluruh masyarakat Lebanon sebelum pemungutan suara ditutup.

Seperti dikutip dari situs cnbc.com pada Senin, 7 Mei 2018, Lebanon terpaksa menangguhkan pemilu nasional mereka karena terkena dampak meletupnya perang sipil Suriah yang 'mengirimkan' hampir 1 juta pengungsi ke Lebanon, sebuah negara kecil dengan populasi 4,5 juta jiwa.

Hasil pemilu akan diumumkan Senin, 7 Mei 2018 waktu Lebanon. Namun hasil perhitungan sementara, raihan partai berkuasa turun menjadi 49 persen. Dalam pemilu 2009, pemerintah Presiden Aoun mendapat 54 persen suara.

"Para pemimpin menghancurkan rumah-rumah, bukan membangunnya," kata Ahmad Khashouq, 43 tahun, satpam, yang memilih tidak memberikan hak suaranya.

Lebih dari 500 kandidat bertarung dalam pemilu parlemen 2018 memperebutkan 128 kursi anggota parlemen Lebanon. Pemilu ini diperkirakan tidak akan mengubah keseimbangan kekuatan antar fraksi-fraksi politik besar di Lebanon, namun banyak pihak berharap anggota parlemen yang baru dari kelompok-kelompok masyarakat, bisa mereformasi sistem politik sekte yang sudah bercokol puluhan tahun di Lebanon.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

20 jam lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

3 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 hari lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

5 hari lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

6 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

6 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

8 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

10 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya