Radioaktif Hilang, Universitas di Amerika Serikat Akan Didenda

Reporter

Yon Yoseph

Sabtu, 5 Mei 2018 19:33 WIB

Sebuah tanda bahaya radiasi radioaktif di Danau Karachay, Rusia. Di danau ini terdapat zat berbahaya seperti Strontium-90 dan Cesium-137, yang kadarnya dapat meracuni dan membunuh manusia yang berdiri di tepi danau tersebut selama satu jam. tumblr.com

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden berbahaya terjadi di Idaho State University atau ISU di Amerika Serikat, setelah pihak universitas mengaku kehilangan sejumlah kecil bahan radioaktif yang dapat digunakan membuat bom.

Komisi Regulasi Nuklir Amerika Serikat atau NRC, pada Jumat, 4 Mei 2018, mengusulkan denda sebesar US$ 8,500 atau sekitar Rp 118 juta karena menemukan universitas itu kehilangan sampel plutonium beberapa saat setelah diambil pada 2003.

Baca: IAEA: Zat Radioaktif Menyebar di Udara

Universitas Idaho kehilangan radioaktif untuk bahan bom. [Daily Mai]

Para pejabat mengatakan jumlahnya terlalu kecil untuk membuat bom nuklir tetapi bisa digunakan untuk membuat bom berdaya ledak rendah untuk menyebarkan radiasi.

Advertising
Advertising

"NRC menganggap hilangnya bahan radioaktif berlisensi merupakan masalah regulasi yang signifikan. Hal itu berpotensi memiliki resiko tinggi terkait penguasaan atau penggunaan ilegal bahan radioaktif yang paparan radiasinya membahayakan anggota masyarakat ," demikian pernyataan NRC, seperti dilansir Daily Mail pada 4 Mei 2018.

Program penelitian nuklir universitas mengatakan berdasarkan dokumen 2003 dan 2004 menunjukkan plutonium berada di kampus tersebut, tetapi pencarian yang dilakukan pada Oktober 2017 gagal menemukannya.Universitas di Pocatello, Idaho, bakal didenda Rp 118 juta karena kehilangan material radioaktif. [Daily Mail] Read more: http://www.dailymail.co.uk/news/article-5692507/Idaho-school-small-bit-weapons-grade-plutonium.html#ixzz5Ed6U2um6 Follow us: @MailOnline on Twitter | DailyMail on Facebook

Dalam sebuah pernyataan, Andrew Taylor, juru bicara universitas, mengatakan, sampel tersebut dilaporkan diambil dari penggunaan penelitian aktif pada 2003 setelah sekolah menemukan kebocoran dan dijadwalkan pembuangannya.

Baca: Zat Radioaktif Fukushima Terdeteksi di Pesisir Amerika

"Peningkatan sistem inventarisasi ISU dan inisiatif administratif lainnya segera diberlakukan untuk mencegah insiden terulang di masa depan," kata Taylor.

NRC menyelidiki ISU pada 2010 setelah dua sampel plutonium lainnya hilang dan ditemukan di lemari besi. ISU kemudian membeli brankas baru dan menerapkan prosedur pengawasan baru. ISU memiliki 30 hari untuk mengajukan banding atas putusan itu.

Berita terkait

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

27 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

50 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

12 Februari 2024

Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.

Baca Selengkapnya

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

1 November 2023

Energi Nuklir Mulai Diminati, Harga Uranium Tembus Tertinggi dalam 15 Tahun

Sejumlah analis mengkaitkan kenaikan tajam pada uranium ini dengan sejumlah faktor, di antaranya ketegangan geopolitik.

Baca Selengkapnya

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

7 Oktober 2023

Hati-hati dengan Sampah Berbahaya, Terdapat Pula dalam Sampah Rumah Tangga

Sampah berbahaya seringkali tak terlihat, padahal dalam limbah atau sampah rumah tangga pun sering ada. Apa karakteristik sampah berbahaya ini?

Baca Selengkapnya

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

29 Agustus 2023

Apa Bahaya Limbah Nuklir Fukushima yang Dibuang ke Laut bagi Indonesia?

Jepang mulai membuah limbah nuklir ke Samudra Pasifik. Lantas, apa dampaknya bagi Indonesia?

Baca Selengkapnya

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

28 Agustus 2023

Buang Air Radioaktif Fukushima, Warga Cina Teror Jepang Lewat Telepon

Warga Cina meneror pemerintah Jepang setelah pembuangan air limbah radioaktif dari Fukushima.

Baca Selengkapnya

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

26 Agustus 2023

Air Radioaktif Dilepas, Pelanggan Restoran Jepang di Hong Kong Masih Antre Panjang

Hong Kong yang memiliki banyak restoran Jepang populer hanya melarang impor makanan laut dari 10 wilayah Jepang, menyusul pelepasan air radioaktif.

Baca Selengkapnya

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

25 Agustus 2023

Operator Fukushima: Sampel Air Laut Pasca-Pembuangan Limbah Nuklir Tunjukkan Hasil Aman

Sampel air laut yang diambil setelah pembuangan air limbah dari reaktor nuklir Fukushima menunjukkan tingkat radioaktivitas dalam batas aman

Baca Selengkapnya

Warga Jepang Ajukan Gugatan Pembatalan Buang Air Limbah Fukushima

24 Agustus 2023

Warga Jepang Ajukan Gugatan Pembatalan Buang Air Limbah Fukushima

Warga Fukushima dan sejumlah prefektur lainnya di Jepang akan menggugat pemerintah Jepang untuk menghentikan rencana pembuangan air limbah radiaoktif

Baca Selengkapnya