Mahathir Mohamad Sebut Pemerintahan Najib Razak Kleptokrat

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 Mei 2018 14:56 WIB

Tokoh oposisi Malaysia, Mahathir Mohamad, sedang berkampanye di kawasan pusat pemerintahan administratif Putra Jaya, Kamis, 3 Mei 2018. Channel News Asia.

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Tokoh oposisi Malaysia, yang juga bekas Perdana Menteri, Mahathir Mohamad, menantang pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak untuk menuduhnya menggunakan undang-undang anti-berita palsu, yang baru saja di sahkan dan kontroversial.

Mahathir mengatakan ini terkait pernyataan pejabat polisi di Kuala Lumpur, yang akan memeriksanya menggunakan undang-undang itu terkait klaim sabotase pesawat jet yang ditumpangi Mahathir pada akhir April 2018. Berbagai kalangan menuding undang-undang ini disahkan untuk meredam kritik soal korupsi terhadap pemerintah terkait skandal 1MDB, yang bernilai miliaran dolar atau puluhan triliun rupiah.

Baca: Eksklusif -- Mahathir Diperiksa, Pengamat Kritik Najib Berlebihan

Advertising
Advertising

“Saya akan dikenai tuduhan dengan menggunakan undang-undang baru anti-berita palsu. Silahkan saja tuduh saya,” kata Mahathir di depan ribuan warga, yang bersorak, di kawasan pusat pemerintahan Putra Jaya pada acara kampanye koalisi Pakatan Harapan pada pemilu Malaysia 2018, Kamis, 3 Mei 2018 seperti dilansir Channel News Asia.

Baca: Eksklusif -- Pengamat: Peluang Najib Lebih Besar dari Mahathir

“Pada 9 Mei, kita akan menjatuhkan pemerintahan kleptokrat ini yang dipimpin seorang bernama Najib Razak,” kata Mahathir melanjutkan. 9 Mei 2018 merupakan waktu pencoblosan kertas suara.

PM Malaysia, Najib Razak, saat peluncuran manifesto untuk pemilihan umum yang akan datang di Kuala Lumpur, Malaysia, 7 April 2018. REUTERS/Lai Seng Sin

Pada pekan lalu, Mahathir mengatakan dia menduga pesawat jet yang disewa untuk menuju Langkawi pada hari pendaftaran sebagai calon anggota legislatif telah disabotase. Menjelang lepas landas, pilot mengatakan roda depan pesawat itu rusak sehingga pesawat tidak bisa terbang.

Pemerintah Malaysia lalu melakukan investigasi dan mengatakan tidak menemukan adanya indikasi sabotase. Pemerintah menuding klaim itu sebagai liar dan salah dengan tujuan kepentingan politik tertentu.

Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, Mohamad Fuzi Harun, mengatakan kepada media polisi akan memintai keterangan Mahathir,”Jika diperlukan.”

Mahathir dan Najib berkampanye secara intensif untuk memenangkan pemilu. Sebagian survei memprediksi Najib bakal mempertahankan posisinya sebagai PM meski selisih suara akan kecil. Mahathir, yang pernah menjabat PM selama 22 tahun, merupakan kandidat dari koalisi oposisi Pakatan Harapan untuk posisi kursi PM.

Pada kampanye terpisah pada Kamis malam, Najib meminta calon pemilih melupakan semua kebohongan dan fitnah yang diarahkan kepada Partai Umno dan koalisi Barisan Nasional, yang dipimpinnya.

“Kita tidak bisa membangun bangsa dan negara berbasiskan fitnah dan serangan pribadi,” kata Najib seperti dilansir kantor berita Bernama. Najib dan Mahathir juga rutin mengunggah pernyataan kampanye di akun Twitter masing-masing.

Berita terkait

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

24 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

Orang Dekat Mahathir Dijerat Kasus Pencucian Uang, Berawal dari Pandora Papers

31 Desember 2023

Orang Dekat Mahathir Dijerat Kasus Pencucian Uang, Berawal dari Pandora Papers

Menteri di era Mahathir Mohamad dijerat kasus pencucian uang dan pennyalahgunaan kekuasaan. Penyelidikan dilakukan berbekal data di Pandora Papers.

Baca Selengkapnya

98 Tahun Mahathir Mohamad, Perjalanan Petugas Medis Menjadi Perdana Menteri Malaysia

21 Desember 2023

98 Tahun Mahathir Mohamad, Perjalanan Petugas Medis Menjadi Perdana Menteri Malaysia

Eks Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berusia 98 tahun. Berikut kisah anak Alor Setar menjadi legenda hidup di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Sebut Orang Melayu Tak Dapat Andalkan Penguasa, Mahathir Diperiksa Polisi

8 Juni 2023

Sebut Orang Melayu Tak Dapat Andalkan Penguasa, Mahathir Diperiksa Polisi

Mahathir Mohamad diperiksa polisi karena pernyataannya bahwa orang Melayu tidak dapat mengandalkan penguasa untuk melindungi mereka.

Baca Selengkapnya

Mahathir Dituduh Korupsi, Sebut Anwar Ibrahim Mat Retorik: Mana Buktinya?

16 Mei 2023

Mahathir Dituduh Korupsi, Sebut Anwar Ibrahim Mat Retorik: Mana Buktinya?

Mahathir kembali membantah tuduhan korupsi yang disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Mahathir Balas Tuding Anwar Ibrahim Bantu Kroninya saat di Kabinet 1990-an

8 Mei 2023

Mahathir Balas Tuding Anwar Ibrahim Bantu Kroninya saat di Kabinet 1990-an

Mantan PM Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, dan Perdana Menteri Anwar Ibrahim saling tuding melakukan korupsi dan kolusi ketika menjabat pada 1990-an.

Baca Selengkapnya

Balas Kritik Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Orang Melayu Kini Makin Miskin

27 Maret 2023

Balas Kritik Anwar Ibrahim, Mahathir Sebut Orang Melayu Kini Makin Miskin

Mahathir Mohamad dan Anwar Ibrahim menyinggung satu sama lain soal kepemimpinan sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Baca Selengkapnya

Anwar Ibrahim Dianjurkan Abaikan Komentar Negatif Mahathir

26 Desember 2022

Anwar Ibrahim Dianjurkan Abaikan Komentar Negatif Mahathir

Anwar Ibrahim dianjurkan mengabaikan pernyataan Mahathir Mohamad, yang meragukan kemampuan Perdana Menteri Malaysia itu menghadapi penurunan ekonomi

Baca Selengkapnya

97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

21 Desember 2022

97 Tahun Mahathir Mohamad, Ikon Dinamika Politik Malaysia

Mahathir Mohamad salah satu tokoh politik penting dalam dunia politik Malaysia. Selama 2 dekade menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Baca Selengkapnya

Mahathir Puji Jokowi, Indonesia Ungguli Malaysia dalam Menarik Investor Asing

15 Desember 2022

Mahathir Puji Jokowi, Indonesia Ungguli Malaysia dalam Menarik Investor Asing

Mantan PM Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, memuji stabilitas politik Indonesia sehingga bisa mengalahkan negara Jiran itu dalam menarik investasi asing.

Baca Selengkapnya