Jepang Batasi Suaka untuk Pengungsi

Reporter

Tempo.co

Kamis, 3 Mei 2018 17:32 WIB

Amin K. Tokumasu, mualaf asal Jepang yang menemukan kedamaian saat masuk Islam. Sumber: TEMPO/Suci Sekar

TEMPO.CO, Jakarta - Amin K. Tokumasu, Ketua Organisasi Islam Jepang, mengakui negaranya masih sangat ketat dalam menerima pengungsi dari Timur Tengah, khususnya Suriah. Sampai 2017, jumlah pengungsi yang diterima tangan terbuka oleh Jepang kurang dari 50 orang.

“Namun saya pun tidak bisa menyalahkan pemerintah karena masyarakat dari Timur Tengah, tidak kenal baik dengan Jepang,” kata Tokumasu dalam forum 'high level consultation of world muslim scholars on wasatyyat Islam' di Bogor, Jawa Barat, Rabu, 2 Mei 2018.

Baca: Jepang Siapkan Rp 12 Triliun untuk Pengungsi Suriah dan Irak

Sebuah keluarga pengungsi Suriah berdiri di depan tenda di kamp Moria di Pulau Lesbos, Yunani, 1 Desember 2017. REUTERS/Alkis Konstantinidis

Baca: Tidak Ada Pengungsi Jepang Yang Terlantar

Advertising
Advertising

Dikutip dari situs the-japan-news.com pada Kamis, 3 Mei 2018, Kementerian Kehakiman Jepang telah menerbitkan larangan perekrutan tenaga kerja orang-orang yang pernah mengajukan status suaka sebagai pengungsi di Jepang dan ditolak.

Untuk mengawasi hal ini, Kementerian Kehakiman Jepang memperkenalkan sebuah sistem seleksi cepat berdasarkan dokumen yang dimasukkan. Sistem ini akan memproses data hanya dalam tempo dua bulan sejak pengajuan suaka dimasukkan.

Mereka yang berpotensi besar diberikan izin tinggal sebagai pengungsi akan diberikan izin kerja di Jepang. Sedangkan orang-orang yang tidak lulus seleksi untuk tinggal di Jepang sebagai pengungsi, misalnya karena ada masalah utang di negaranya, maka mereka tidak akan diberikan izin kerja.

Pemerintah Jepang sebelumnya pada 2010 telah merombak sistem penerimaan pengungsi di negara itu atau persisnya ketika Partai Demokratik Jepang berkuasa. Di bawah aturan baru seluruh pelamar suaka boleh bekerja di Jepang selama 6 bulan setelah mereka memasukkan lamaran suaka sebagai pengungsi sementara lamaran mereka diproses.

Walhasil, setelah perombakan sistem ini jumlah pelamar suaka pengungsi di Jepang meningkat tajam dalam 7 tahun terakhir. Pada 2017, ada lebih dari 19.600 warga asing yang mengajukan status sebagai pengungsi di Jepang. Jumlah ini naik 80 persen dibanding tahun sebelumnya.

Peningkatan ini karena adanya kesalah fahaman bahwa para pengungsi bisa bekerja secara legal di Jepang meski mereka baru melamar status sebagai pengungsi atau dapat dikatakan para pengungsi itu mengambil untung dari sistem baru tersebut. Menyadari hal ini, pemerintah Jepang pun segera memperketat aturan soal pengungsi.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

1 jam lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

8 jam lalu

Cicip Kuliner Fukuoka dengan Cita Rasa Lokal, Udon Saus Mentai hingga Sushi Dibalut Panko

Kuliner khas Fukuoka yang diadaptasi sesuai lidah orang Indonesia, seperti apa rasanya?

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

15 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

17 jam lalu

Hari Ini 75 Tahun Kepergian Chairil Anwar, Sastrawan Pelopor Angkatan 45

Menurut Abdul Hadi WM dalam ceramahnya Peringatan 30 Tahun Wafatnya Penyair Chairil Anwar mengatakan penamaan Angkatan 45 datang dari Chairil Anwar.

Baca Selengkapnya

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

21 jam lalu

7 Fakta Menarik Laga Perempat FInal Piala Asia U-23 2024, Kiprah Timnas Indonesia Jadi Sorotan

Piala Asia U-23 2024 mulai mendekati laga puncak. Empat tim akan bersaing pada babak semifinal yang akan dimainkan hari Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

21 jam lalu

Jatuh Bangun Konosuke Matsushita Dirikan Perusahaan Elektronik Panasonic 93 Tahun Lalu

Pada 35 tahun lalu, pengusaha Jepang Konosuke Matsushita pendiri Panasonic Corporation meninggal. Ini kisahnya membangun perusahaan elektronik itu.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

22 jam lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

1 hari lalu

OpenAI Memperluas Ekspansi dengan Membuka Kantor di Tokyo

OpenAI berekspansi ke Asia dengan membuka kantor baru di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini merilis model GPT-4 yang dioptimalkan untuk Jepang.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

1 hari lalu

Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu

Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.

Baca Selengkapnya