Pemerintah Tak Berdaya, MA India Minta Asing Rawat Taj Mahal
Reporter
Yon Yoseph
Editor
Yon Yoseph
Kamis, 3 Mei 2018 07:05 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan mengkhawatirkan pada warna Taj Mahal mendorong Mahkamah Agung India mengeluarkan perintah bagi pemerintah untuk meminta bantuan asing guna memperbaiki makam abad ke-17 itu.
Hakim Mahkamah Agung India pada Selasa, 1 Mei 2018 menginstruksikan pemerintah negara bagian Agra dan Uttar Pradesh untuk mendatangkan para ahli dunia agar membantu melestarikan landmark paling terkenal di negara itu.
Baca: Taj Mahal Diserbu oleh Serangga, Ini yang Terjadi
"Sebelumnya sudah berubah kuning dan sekarang menjadi coklat dan hijau," kata Hakim Madan B Lokur dan Deepak Gupta, seperti dilansir Telegraph pada Rabu, 2 Mei 2018.
“Ini sangat serius. Sepertinya pemerintah tidak berdaya. Itu harus diselamatkan. Anda bisa mendapatkan bantuan para ahli dari luar untuk menilai kerusakan yang terjadi dan memulihkannya.”
Baca: Dijamin, Anda Tak Tahu Keajaiban Taj Mahal yang Satu Ini
Bereaksi terhadap kata-kata pengadilan, para pejabat dari Survei Arkeologi India mengatakan mereka melakukan yang terbaik untuk memerangi efek polusi di monumen.
Pencemaran udara, konstruksi dan kotoran serangga dikatakan menjadi salah satu penyebab rusaknya warna Taj Mahal.
Pemerintah sebelumnya telah menutup ribuan pabrik dekat Taj Mahal, tetapi para aktivis mengatakan itu tidak membawa prubahan yang signifikan karena marmernya masih saja terlihat buram.
Baca: Rahasia Taj Mahal dan Gerak Matahari
Taj Mahal dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan di kota Agra untuk membaringkan jasad permaisurinya. Sekarang menjadi salah satu tujuan wisata terkemuka di dunia, menarik sebanyak 70.000 orang setiap hari datang ke situs bersejarah di India ini.