Maroko Ancam Putus Hubungan dengan Iran, Dukung Sparatis
Reporter
Non Koresponden
Editor
Choirul Aminuddin
Rabu, 2 Mei 2018 14:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Maroko mengancam akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul dukungan Teheran terhadap kelompok sparatis penuntut kemerdekaan di Sahara Barat, Front Polisario.
Kantor Kementerian Luar Negeri Maroko dalam keterangannya kepada media pada Selasa, 1 Mei 2018, mengatakan, pihaknya akan menutup Kedutaan Besar di Teheran dan mengusir Duta Besar Iran di Rabat terkait dengan dukungan Iran terhadap Polisario.
Baca: Terkait dengan Ulama Turki, Maroko Tutup Sejumlah Sekolah
"Rabat menuduh Teheran dan Hizbullah Libanon dukungan Iran memberikan pelatihan dan persenjataan kepada milisi Front Polisario," tulis Al Jazeera, Rabu, 2 Mei 2018.
Menteri Luar Negeri Maroko, Nazzer Bourita, mengatakan kepada Al Jazeera, Rabat memiliki bukti keterlibatan pemerintah Iran yang memberikan bantuan keuangan termasuk dukungan logistik kepada Polisario melalui kedutaannya di Aljazair.
Bourita mengatakan, dia telah memberikan bukti kepada rekannya di Teheran, termasuk dokumen pengiriman senjata kepada kelompok pemberontak.
"Bulan ini, Hizbullah mengirimkan senjata permukaan ke udara SAM9, SAM11 dan rudal Stela kepada Polisario secara diam-diam melalui Kedutan Besar Iran di Aljazair," katanya kepada wartawan. "Maroko siap memutuskan hubungan diplomatik dan menutup kedutaan di Teheran."
Baca: Maroko Pasar Utama Industri Senjata Amerika Serikat di Afrika
Sejauh ini belum ada reaksi dari Iran mengenai sikap atau tuduhan Maroko. Namun Hizbullah membantah tudingan memberikan pelatihan dan mempersenjatai Polisario. "Keputusan Maroko itu diambil karena tekanan Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi."
Kawasan Sahara Barat terbelah menjadi dua bagian. Daerah di sebelah timur berada dalam kekuasaan Aljazair, negara yang memberikan dukungan terhadap Front Polisario. Kelompok ini menuntut berpisah dengan Maroko untuk mendirikan negara sendiri.