Amerika Serikat Kutuk Serangan di Afganistan, 9 Wartawan Tewas

Selasa, 1 Mei 2018 09:00 WIB

Mike pompeo disambut oleh rekannya Adel al-Jubeir di Ritadh pada Sabtu, 28 Aprik 2-018. [Saudi Press Agency]

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang sedang melawat ke Timur Tengah, mengutuk serangan bom bunuh diri di Afganistan, Senin, 30 April 2018. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 29 orang termasuk wartawan yang melakukan liputan di Kabul, Afganistan.

Baca: Afganistan, Kawasan Mengerikan Bagi Jurnalis

Pusat pendaftaran pemilih yang diserang oleh seorang pembom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 22 April 2018. Afganistan mendapatkan serangan mematikan berkali-kali dalam beberapa hari ini menjelang pemilihan Dewan Distrik yang akan digelar pada 20 Oktober 2018. AP/Rahmat Gul

"Kami mengucapkan belasungkawa sedalamnya kepada keluarga, sahabat dan para korban yang cedera maupun tewas," kata Pompeo melalui sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat. "Kemerdekaan media adalah landasan demokrasi," tegasnya.

Menurutnya, komunitas internasional komit mendukung kekebasan masyarakat Afganistan. "Mereka tidak akan terguncang oleh serangan tersebut." Pompeo menambahkan, Amerika Serikat adalah sekutu Afganistan memerangi ISIS, kelompok bersenjata yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan mematikan tersebut.Seorang wanita berteriak dan menangis di sebuah rumah sakit setelah dia kehilangan putranya dalam serangan bom bunuh diri di Kabul, Afganistan, 22 April 2018. Menurut para saksi mata, di antara korban kebanyakan kaum wanita dan anak-anak. AP/Massoud Hossaini

Advertising
Advertising

"Kami berdiri bersama rakyat Afganistan, kemerdekaan media dan pemerintah Afganistan, serta komit mendukung upaya rakyat Afganistan mencapai perdamaian, keamanan dan demokrasi demi negaranya," jelas Pompeo seperti dikutip kantor berita Kuwait, KUNA.

Baca: Ledakan Bom Kembar di Afganistan, Sedikitnya 21 Orang Tewas

Ledakan bom bunuh diri mengguncang Afganistan, Senin, menewaskan sedikitnya 29 orang termasuk sembilan wartawan. Aksi ini diakui oleh ISIS sebagai pelakunya.

Berita terkait

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

10 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

29 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

30 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

38 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

39 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

41 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

41 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya