Singapura: Tak Mau Dihukum? Jangan Beri Makan Merpati

Minggu, 29 April 2018 13:18 WIB

Sapnduk berisi ajakan kepada masyarakat agar tidak memberi makan burung merpati di Balam Road. (Photo: Jalelah Abu Baker)

TEMPO.CO, Jakarta - Singapura menerapkan aturan ketat terkait dengan meningkatnya populasi merpati di sana. Warga diminta tidak memberi makan merpati bila tidak ingin dikenai denda atau kurungan penjara. "Penyebab populasi merpati tinggi karena Anda peduli mereka dengan memberi makan."

Himbauan itu disampaikan oleh lembaga Pangan dan Otororitas Hewan Singapura (AVA) terkait dengan meningkatnya populasi burung di negeri itu. "Faktor utama meningkatnya jumlah merpati karena diberi makan dan jumlah sampah yang tinggi," ujar lembaga ini seperti dikutip Channel News Asia, Ahad, 29 April 2018.

Baca: Pakai Aroma, Sistem Navigasi Unik Burung Dara

Seorang pria memberi makan burung merpati di pelabuhan yang terletak di kota tua Tyre, Lebanon Selatan, 12 November 2016. REUTERS/Ali Hashisho

Ketika ditanya oleh wartawan, bukankah isu soal merpati sudah lama dan terjadi beberapa dekade lalu di Singapura?

Advertising
Advertising

Juru bicara AVA tak langsung menjawab. Dia mengatakan, populasi merpati akan terus bertambah jika makanan selalu tersedia. Bahkan banyak orang membuang makanan untuk merpati dari cendela. "Cara mengurangi jumlah merpati dengan jalan tidak memberinya makanan," kata juru bicara AVA.Juru lelang Kadir Sakizci (kiri), memulai pelelangan burung merpati di Sanliurfa, Turki, 10 Desember 2016. Burung-burung merpati yang dilelang disini dapat mencapai harga 3.500 lira Turki. REUTERS/Umit Bektas

Persoalan merpati bagi Singapura adalah masalah serius sehingga perlu dilakukan penegakan hukum. Bagi pelanggar atau kedapatan memberi makan merpati akan dikenai denda sebesar S$ 500 atau sekitar Rp 5 juta.

Baca: Dituduh Mata-mata, Burung Merpati Ini Resmi Ditahan Polisi

Sejak 2016, AVA telah menghukum 130 orang, lima di antaranya sudah berkali-kali kena hukuman denda. Tahun lalu, sebanyak 218 dikenai hukuman, delapan orang dianggap bandel. Sedangkan pada 20 Maret 2018, sebanyak 93 orang dihukum kurungan penjara karena dianggap melanggar berkali-kali.

Menurut data yang dimiliki AVA, jumlah merpati di Singapura pada 2017 mencapai 5.500 ekor. Angka ini meningkat 34 persen bila dibandingkan dengan kondisi 2016.

Berita terkait

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

12 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

4 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

4 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya