TEMPO.CO, New Delhi - Seekor burung merpati ditahan kepolisian India karena dicurigai menjadi alat spionase Pakistan.
Seperti dilansir Metro pada Sabtu, 30 Mei 2015, merpati tersebut dibawa ke kantor polisi setelah ditemukan oleh anak berusia 14 tahun.
Anak itu menemukannya di Desa Manwal, sekitar 4 kilometer dari wilayah perbatasan India dengan Pakistan. Dia melihat ada pesan aneh yang terdapat pada kaki burung tersebut, lalu membawanya ke polisi.
Polisi langsung memeriksa unggas yang biasanya bertugas mengantar pesan tersebut dan menemukan sebuah catatan yang ditulis dalam bahasa Urdu dan terdapat nomor telepon dengan kode wilayah Pakistan.
Polisi juga melakukan pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk mencari informasi lebih lanjut. Namun, setelah melakukan pemeriksaan, polisi tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Walau demikian, merpati tersebut tetap ditahan dan dijaga dengan sistem keamanan tingkat tinggi yang dilengkapi dengan persenjataan militer.
Inspektur Rakesh Kaushal, polisi yang bertanggung jawab atas penangkapan merpati itu, menjelaskan bahwa untuk sementara tidak ditemukan bukti bahwa burung tersebut adalah mata-mata. Tapi dia mengakui polisi masih curiga dan telah memutuskan tetap menahan burung tersebut.
"Tidak ada sesuatu yang buruk yang telah ditemukan, tapi burung tersebut tetap menjadi tahanan kami. Terlihatnya burung dari Pakistan di sini adalah peristiwa yang langka. Kami telah menangkap beberapa mata-mata di sini. Daerah ini sensitif, mengingat kedekatannya dengan Jammu, tempat infiltrasi sangat umum terjadi," katanya.
Pihak keamanan India semakin meningkatkan kewaspadaan setelah biro intelijen India mengeluarkan peringatan terhadap kepolisian Punjab agar waspada terhadap mujahidin India dan teroris Pakistan di daerah Jammu dan Pathankot.
METRO | YON DEMA