Saudi Siapkan Aturan Soal Drone pasca-Insiden dekat Istana
Reporter
Non Koresponden
Editor
Budi Riza
Senin, 23 April 2018 10:29 WIB
TEMPO.CO, Riyadh - Pemerintah Arab Saudi sedang menyiapkan peraturan mengenai penggunaan pesawat nirawak, yang sempat terbang mendekati pos penjagaan di daerah Khuzama di ibu kota Riyadh pada Sabtu, 21 April 2018.
Kemunculan pesawat drone mainan ini sempat membuat para penjaga heboh dan menembakinya dengan menggunakan senjata berat, yang akhirnya menjatuhkan drone itu. Kegaduhan ini membuat heboh warga sekitar lokasi istana.
Baca: Suara Tembakan di Istana Arab Saudi Munculkan Spekulasi
“Pejabat di kementerian Dalam Negeri mengatakan peraturan soal penggunaan drone ini sedang dalam tahap finalisasi,” begitu dilansir media Al Jazeera, Ahad, 22 April 2018 waktu setempat.
Peraturan ini akan berisi ketentuan soal cara mengajukan perizinan penggunaan drone oleh publik untuk digunakan di wilayah lingkungan sekitar mereka tinggal.
Baca: Warga Arab Saudi Mengeluh, Tiket Bioskop Terlalu Mahal
Seperti diberitakan, terdengar suara tembakan di ibu kota Riyadh, Arab Saudi, pada 21 April 2018 tengah malam. Ini karena para penjaga di ibu kota termasuk di istana raja menembaki sebuah pesawat drone yang terbang mendekati kawasan istana.
Sempat ada kabar, Raja Salman dilarikan ke bunker di pangkalan udara di kota itu. Namun, seorang pejabat Saudi mengatakan kepada Reuters Raja Salman sedang berada di tempat peristirahatan di kawasan pertanian di Riyadh.
“Raja sedang berada di kawasan pertanian di Diriya,” kata pejabat yang tidak disebutkan namanya itu.
Pada Oktober 2017, seorang lelaki bersenjata menyerang istana raja di Jeddah dan menembak penjaga gerbang. Dalam insiden ini, dua orang penjaga dan si penembak tewas.
Saat itu, Raja Salman sedang berada di luar negeri melakukan kunjungan kenegaraan Arab Saudi.