Suami Perdana Menteri Inggris Punya Saham di Perusahaan Senjata?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 18 April 2018 08:40 WIB

Philip May, suami Perdana Menteri Inggris Theresa May, bekerja untuk sebuah perusahaan senjata, yang harga sahamnya naik saat terjadi serangan militer Inggris ke Suriah. Sumber [REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan pribadi Perdana Menteri Inggris, Theresa May, diusik. Philip May, suami perdana menteri Inggris, terungkap bekerja untuk sebuah perusahaan bernama Capital Group. Perusahaan ini diketahui merupakan pemegang saham terbesar di BAE Systems.

Philip May menjadi sorotan karena BAE Systems adalah sebuah perusahaan manufaktur senjata. Harga saham BAE System melambung sejak dilakukannya serangan udara Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.

Baca: Kata Trump, Theresa May, dan Macron Soal Serangan Rudal ke Suriah

Perdana Menteri Inggris Theresa May dan suaminya Philip meninggalkan sebuah tempat pemungutan suara di Sonning, Inggris, 8 Juni 2017. REUTERS/Eddie Keogh

Baca: Amerika, Prancis, Inggris Menyerang, Suriah: Itu Agresi Barbar

Advertising
Advertising

Dikutip dari situs rt.com pada, Rabu, 18 April 2018, Capital Group juga diketahui pemegang saham terbesar di Lockheed Martin. Yaitu sebuah perusahaan senjata dari Amerika Serikat, yang mensuplai sistem-sistem senjata, jet tempur dan dukungan logistik. Sama seperti BAE Systems, saham Lockheed Martin naik signifikan sejak serangan ke Suriah akhir pekan lalu dilancarkan Inggris dan Amerika Serikat.

Situs rt.com juga melansir kontribusi Inggris dalam serangan militer ke Suriah dengan menembakkan 8 rudal ke fasilitas senjata kimia di Suriah, menyedot dana sekitar US$.1.13 juta per rudal. Dengan begitu, Inggris total harus mengeluarkan dana sebesar US.$.9 juta untuk menembakkan 8 rudal ke Suriah. Rudal-rudal itu diketahui buatan BAE Systems.

Philip May di Capital Group sejak 2005 menjabat sebagai relationship manajer untuk departemen investasi penelitian Capital Group. Perusahaan itu terkait pula dengan skandal Paradise Papers pada 2017. Majalah Private Eye mewartakan ketika itu, perusahaan Philip May telah menggunakan perusahaan cangkang Appleby untuk menyebarkan investasinya di Panama agar ‘selamat’ dari pajak.

Saat dikonfirmasi mengenai peran suami perdana menteri di skandal Paradise Papers, juru bicara Perdana Menteri Inggris mengkonfirmasi keterlibatan Philip May dalam mengembangkan Capital Group. Namun ditekankan, Philip May bukan investor, melainkan konsultan untuk cabang Capital pada produk-produk dana pensiun dan memberikan solusi untuk klien-klien Capital Group.

Berita terkait

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

3 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

1 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

2 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

5 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

6 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

6 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya