Bank Sperma Cina Wajibkan Pendonor Setia ke Partai Komunis

Jumat, 6 April 2018 20:14 WIB

www.sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu bank sperma terbesar Cina menetapkan bahwa calon pemberi dan penerima donor harus memiliki ideologi komunis yang kuat sebagai bagian dari proses penyaringan.

Peking University Third Hospital mendeklarasikan melalui akun WeChat resminya pada Rabu, 4 April 2018. Para pelamar harus memiliki kualitas ideologis yang baik selain pemeriksaan kesehatan.

Baca: Anggota Partai Komunis Cina Dilarang Memeluk Agama

"Mereka harus mencintai tanah air sosialis, mendukung kepemimpinan Partai Komunis, setia pada tujuan partai dan menjadi warga negara yang taat hukum, bebas dari masalah politik," demikian pernyataan Peking University Third Hospital.

Pernyataan itu juga menjanjikan pembayaran sebesar 5500 yuan atau Rp 12 juta bagi para pelamar yang berhasil lulus dalam dua tes medis, yakni penilaian kualitas sperma dan kesehatan umum.

Baca: Bagaimana Cara Sekolah Dasar Cina Ajarkan Komunisme?

Persyaratan lainnya menyebutkan, pria pendonor harus berusia antara 20 hingga 45 tahun dan bebas dari penyakit genetik atau penyakit infeksi lainnya atau menunjukkan tanda-tanda masalah berat badan, buta warna, atau kerontokan rambut. Namun tidak ada rincian pasti tentang bagaimana rumah sakit akan memverifikasi apakah donor memenuhi persyaratan politik.

Advertising
Advertising

Persyaratan kontroversial itu telah memancing komentar sarkastik oleh pengguna Internet Cina.

Baca: Bosan Miskin, Warga Cina Ganti Poster Yesus dengan Xi Jinping

"Cinta untuk partai dimulai dengan sperma," tulis seorang komenter di WeChat, seperti dilansir Daily Mail pada 6 April 2018.

"Mungkin mereka belum belajar biologi. Sifat yang didapat tidak dapat diturunkan," demikian tulis netizen lainnya di Weibo.

Peking University Third Hospital adalah rumah sakit umum yang berafiliasi dengan universitas elit yang dianggap sebagai Harvard-nya Cina. Cina hanya memiliki 23 bank sperma yang menurut Komisi Kesehatan Nasional banyak di antaranya mengalami kekurangan donor.

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

10 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

11 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

17 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

20 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

3 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya