Ketika Kembali ke Pakistan, Malala Yousafzai Tak Tahan Tangis

Jumat, 30 Maret 2018 09:00 WIB

Peraih Nobel Malala Yousafzai berbicara di depan para siswa di sekolah Yerwa Girls di Maiduguri, Nigeria, 18 Juli 2017. Reuters/Afolabi Sotunde

TEMPO.CO, Jakarta - Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai tak bisa menahan tangis ketika untuk pertama kali menginjakkan kakinya di Pakistan, Kamis, 29 Maret 2018.

Enam tahun lalu, Yousafzai meninggalkan kampung halamannya di Pakistan setelah kepalanya ditembak oleh sejumlah pria bersenjata dari Taliban karena menggelorakan semangat belajar bagi para gadis.

Baca: Kisah Malala Yousafzai dan Skinny Jeans, antara Kritik dan Pujian

Peraih Nobel Malala Yousafzai bersama ayahnya Ziauddin Yousafzai berfoto dengan dan murid-murid di sekolah yang didanai Unicef di kamp Bakassi di Maiduguri, Nigeria, 18 Juli 2017. Reuters/Afolabi Sotunde

Yousafzai, menurut laporan Reuters, ketika tiba di Pakistan ditemani ayah dan adik laki-lakinya bertemu dengan Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi di Ibu Kota Islamabad sebelum berpidato di depan televisi nasional.

Advertising
Advertising

Kunjungan ini untuk pertama kalinya dilakukan Yousafzai ke kampung halaman sejak dia ditembak pada akhir 2012 dan dilarikan ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan.

"Selama lima tahun, saya memimpikan bahwa saya dapat berjalan kaki di negara saya," ucapnya sembari berlinang air mata di depan layar kaca.Malala Yousafzai (Twitter)

"Ini adalah hari paling bahagia dalam hidup saya. Saya masih tidak percaya bahwa ini benar-benar terjadi," tambah gadis yang mengenakan busana tradisional Pakistan ini.

Baca: Hari Pertama Malala Yousafzai Berkuliah di Oxford

Di usia 17 tahun pada 2014, Yousafzi menjadi penerima Hadiah Nobel Perdamaian paling muda untuk perjuangannya terhadap pendidikan bagi kaum gadis. Gadis Pakistan ini juga menjadi simbol dunia atas ketahanannya menghadapi tekanan.

Berita terkait

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

1 jam lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

21 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

5 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

15 hari lalu

Diserang Israel, Presiden Iran Justru Kunjungi Pakistan Pekan Ini

Presiden Iran Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan resmi ke Pakistan mulai pekan ini, meski negara itu baru saja diserang Israel pada Jumat lalu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

21 hari lalu

10 Negara dengan Biaya Hidup Termurah di Dunia, Indonesia Masuk?

Negara dengan biaya hidup termurah di dunia pada 2024, Pakistan berada di urutan pertama

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

22 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

31 hari lalu

Jerman Disebut Minta NATO Blokir Embargo Senjata PBB terhadap Israel

Menlu Jerman Annalena Baerbock disebut mendesak NATO untuk memblokir rancangan resolusi PBB yang menyerukan penghentian ekspor senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

33 hari lalu

Risiko Genosida di Gaza, Dewan HAM PBB Rancang Resolusi Embargo Senjata Israel

Dewan HAM PBB akan mempertimbangkan rancangan resolusi pada Jumat 5 April 2024 yang menyerukan embargo senjata terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

56 hari lalu

Asif Ali Zardari Terpilih sebagai Presiden Pakistan, Mengenali Perjalanan Politiknya

Asif Ali Zardari mantan suami Benazir Bhutto yang dua kali menjabat perdana menteri Pakistan

Baca Selengkapnya

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

6 Maret 2024

Putusan Pengadilan Pakistan: Hukuman Gantung Zulfikar Ali Bhutto Sewenang-wenang

44 tahun lalu, Zulfikar Ali Bhutto, ayah Benazir Bhutto, dihukum gantung dengang sewenang-wenang di bawah rezim militer Pakistan Jenderal Zia-ul-Haq.

Baca Selengkapnya